Bupati Dadang Supriatna Sebut Kabupaten Bandung Membutuhkan Penambahan RPH, Minimal Satu Ditiap Kecamatan

- 21 Juli 2021, 19:20 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat menghadiri pelaksanaan pemotongan hewan kurban di RPH Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (21/7/2021).
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat menghadiri pelaksanaan pemotongan hewan kurban di RPH Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (21/7/2021). /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bandung/
GALAJABAR - Menyikapi antusias warga dalam melaksanakan ibadah kurban di masa pandemi Covid-19, Bupati Bandung Dadang Supriatna berencana akan menambah Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Bandung.
 
Meski di tengah wabah pandemi, kata bupati antusias masyarakat tetap tinggi sehingga setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah penyembelihan hewan kurban.
 
Bupati menuturkan, hingga saat ini Kabupaten Bandung memiliki delapan tempat RPH berstandar Australia, yakni tiga milik pemerintah daerah dan lima milik swasta.
 
 
“Potensi pelaksanaan kurban tahun ini sekitar 20.000 ekor. Kalau satu RPH rata-rata bisa memotong 300 ekor per hari, dikali delapan RPH jadi 2.400 ekor per hari. Jika Hari Iduladha ditambah 3 Hari Tasyrik, berarti sekitar 9.600 ekor yang bisa dipotong RPH. Kalau hal seperti ini berlanjut hingga tahun depan, saya kira perlu penambahan RPH, minimal per kecamatan satu RPH” ungkap Bupati Bandung di sela Pelaksanaan Pemotongan Hewan Kurban di RPH Baleendah, Rabu  21 Juli 2021.
 
Dadang berpendapat, pemotongan kurban di RPH jauh lebih baik daripada mandiri. Pasalnya, hewan yang disembelih di RPH akan melalui proses pengecekan oleh tim Kesehatan Hewan (Keswan).
 
“Dari sisi higienisnya sangat terjamin. Kemudian dari sisi syar’i, yang motong juga sudah punya sertifikat dari MUI. Yang terpenting adalah Post Mortem, jadi setelah dilakukan pemotongan itu di cek hatinya, paru-parunya, jeroannya itu di cek. Kalau misalkan itu layak ya silahkan diambil, kalo enggak memang kita minta untuk dimusnahkan tidak dikonsumsi,” jelas Dadang.
 
 
RPH Baleendah sendiri, lanjut Dadang Supriatna, sudah melaksanakan penyembelihan hewan kurban sekitar 260 ekor sapi. Hewan kurban tersebut telah didistribusikan ke setiap masyarakat yang melaksanakan ibadah kurban.
 
Sementara Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung Tisna Umaran menjelaskan, pihaknya terus melakukan bimtek kepada penyuluh termasuk anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Hingga saat ini sudah tercatat 350 anggota DKM yang mengikuti pelatihan.
 
“Untuk teknisnya kita ada dokter hewan, paramedis dan penyuluh. Jadi yang monitor ke lapak-lapak itu juga kita up grade. Teman-teman penyuluh dan DKM juga kita latih untuk melihat, merobohkan hewan serta tata cara penyembelihan hewan kurban. Kemudian Post mortemnya juga secara sederhana kita ajarkan,” papar Tisna.
 
 
Kedepannya, ia akan mengusulkan kepada Badan Anggaran (Banggar) agar memberikan peralatan penyembelihan hewan kurban sesuai standar.
 
“Jadi pisaunya seperti apa, kapaknya untuk membelah dan memotong seperti apa. Kemudian penyediaan kerekan atau katrol, jadi sapi itu begitu selesai dipotong sebelum dikuliti itu digantung, jadi tidak terkontaminasi oleh tanah,” tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x