Bank Indonesia: Pemkab Bandung Dinilai Baik Dalam Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi

- 4 Agustus 2021, 19:28 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna  menerima penghargaan dari Direktur Eksekutif Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia BI Provinsi Jawa Barat, Herawanto, di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Rabu  4 Agustus 2021.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menerima penghargaan dari Direktur Eksekutif Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia BI Provinsi Jawa Barat, Herawanto, di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Rabu 4 Agustus 2021. /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bandung/

Sementara itu Herawanto menerangkan, Pinunjul diberikan kepada Pemkab Bandung dari sisi pengendalian inflasi sedangkan Ajeg diberikan dari sisi digitalisasi.

Baca Juga: Masih Penasaran, Dahlan Iskan Mau ke Singapura Demi Lacak Uang 2 Triliun Milik Akidi Tio

“Hanya 4 daerah kabupaten kota di Jabar yang mendapat penghargaan ini. Penghargaan ini diberikan BI bersama Pemprov (Pemerintah Provinsi) Jabar. Kami bersama pemprov merumuskan mana saja daerah di 27 kabupaten kota di Jabar, yang layak mendapat apresiasi dari dua sisi tersebut,” terang Herawanto.

Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan penilaian beberapa kriteria. Yaitu persentase regulasi, kesiapan dan implementasi. Pada intinya, lanjut Herawanto, pihaknya melihat dari sisi proses pengambilan kebijakan pengendalian inflasi dan implementasi.

“Dua komponen ini harus terpenuhi. Jadi tidak bisa hanya prosesnya saja, tapi eksekusinya amburadul. Atau tiba tiba banyak kegiatan, tapi kebijakannya tidak ada,” lanjut Hermawanto.

Baca Juga: Soal Cuitan Erdogan, Sikap Pemerintah Indonesia Tuai Kekecewaan, Aktivis Kemanusiaan: Negeriku Tak Ada

Pihaknya juga mencatat, bahwa Kabupaten Bandung memiliki kinerja baik, bahkan masuk kriteria Transaksi Pemerintah Daerah Terbaik kedua dengan nilai indeks 81,85%.

“Implementasi transaksi Pemkab Bandung, sudah mencapai 100%. Baik dari transaksi belanja, maupun transaksi pendapatan, khususnya pajak dan retribusi. Ini perlu terus dikembangkan karena ini bisa menjadi contoh bagi daerah daerah yang lain,” bebernya.

Tahun 2020, urai Herawanto lebih lanjut, laju pertumbuhan ekonomi di 27 kabupaten kota di Jabar, terkontraksi akibat covid-19. Tidak terkecuali Kabupaten Bandung, di mana kontraksinya menunjukkan minus 1,87%.

Baca Juga: 7 Tips dan Trik, Membuat Baju Licin Tanpa Perlu Disetrika, Hemat Listrik dan Tenaga

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah