APBD Perubahan Kabupaten Bandung Naik Rp1,6 Triliun, Kang DS: Salah Satunya untuk Anggaran insentif RT

- 29 September 2021, 20:10 WIB
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna (kiri) besama Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan (tengah) usai menghadiri rapat paripurna persetujuan terhadap Raperda tentang Perubahan APBD tahun 2021 dan beberapa buah Raperda di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu (29/9/2021).
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna (kiri) besama Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan (tengah) usai menghadiri rapat paripurna persetujuan terhadap Raperda tentang Perubahan APBD tahun 2021 dan beberapa buah Raperda di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu (29/9/2021). /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna mengungkapkan APBD Perubahan yang semula Rp4,6 triliun, sekarang anggaran belanja mencapai Rp5,78 tiliun. 
 
"Artinya, ada kenaikan sekitar Rp1,6 triliun. Ini kebanyakan dari dana bagi hasil, pendapatan, transfer pusat baik dari DAK (dana alokasi khusus) dan DAU (dana alokasi umum)," kata Dadang Supriatna kepada wartawan usai menghadiri rapat paripurna persetujuan terhadap Raperda tentang Perubahan APBD tahun 2021 dan beberapa buah Raperda di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu  29 September 2021. 
 
Bupati Bandung mengungkapkan bahwa dirinya sempat melakukan rapat koordinasi dengan Wapres pada Rabu siang sebelum paripurna, bahwa Kabupaten Bandung masuk kategori miskin ektrim. 
 
 
"Jadi melebihi 2 sekian persen, sehingga kita punya target hingga Desember 2021 mendatang bisa mengurangi. Beberapa langkah strategi yang akan dilakukan, yaitu diawali dengan besok saya akan melaksanaan launching dengan pemberian insentif untuk guru ngaji yang mencapai 16.000 guru ngaji," katanya. 
 
Tak hanya itu, imbuh Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna, Pemkab Bandung akan memberikan bantuan modal usaha tanpa bunga.
 
"Ini akan kita dorong, juga kita akan mengundang perbankkan yang mengeluarkan KUR (kredit usaha rakyat). Karena penyerapan anggaran di Jabar masih di angka 13 persen, sehingga bagaimana untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Tentunya, kita arah program yang bisa menjadikan multiplayer efek secara ekonomi mikro," katanya.
 
 
Ia mengatakan, APBD Perubahan ini menyesuaikan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diselaraskan dengan program yang ada di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Bandung. 
 
"Kita lihat bahwa daya beli ini penting. Maka kita akan laksanakan launching sejumlah program dalam rangka peningkatan sumber daya manusia," katanya.
 
Kang DS mengatakan, bahwa pihaknya akan mendirikan 17 sekolah baru, yaitu SMP dan SD untuk sarana dan prasaran pendidikan para pelajar. Selain itu, dari APBD Perubahan ini  untuk menyelesaikan kekurangan beberapa peralatan kesehatan di rumah sakit.
 
 
Tentunya dalam pelaksanaan program ini dipadukan dengan keterkaitan kondisi pandemi Covid-19.
 
"Artinya, kita selaraskan dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19, supaya program ini bisa beradaptasi. Saya pun optimis kalau vaksin ini dengan ketersediaan 1,5 juta dosis pada minggu ini yang terus dikeluarkan pemerintah pusat melalui provinsi, sampai Desember 2021, capaian 80 persen masyarakat Kabupaten Bandung bisa tervaksin," tuturnya.
 
Melalui APBD Perubahan itu, imbuhnya, diantaranya untuk anggaran  insentif RT, RW, dan Linmas.
 
 
"Mulai besok, kita launching semua. Jadi hari ini paripurna, dan besok saya dengan Pak Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan dan kebetulan besok ada Menteri Desa, kita lebih dulu laksanakan launching uang insentif untuk guru ngaji dan langsung kita berikan kartu  ATM-nya. Masing-masing guru ngaji mendapatkan Rp 534.800/bulan," katanya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x