Disdagkoperin Kota Cimahi Belum Berencana Menerapkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional

- 4 Oktober 2021, 19:00 WIB
Meski belum menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, pengelola pasar Atas Baru Kota Cimahi menerapkan protokol kesehatan dengan ketat
Meski belum menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, pengelola pasar Atas Baru Kota Cimahi menerapkan protokol kesehatan dengan ketat /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi  belum berencana menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, sebagai syarat masuk pasar tradisional di wilayahnya.
 
Meski begitu, adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan menerapkan protokol kesehatan sudah dilakukan di pasar tradisional yang dikelola Pemkot Cimahi sejak munculnya pandemi Covid-19.
 
"Kalau kami sudah melakukan kebiasaan, terutama di pasar yang kami kelola. Ada tidak ada itu, tetap pola ataupun adaptasi kebiasaan baru dilakukan mulai dari cuci tangan, jaga jarak, penggunaan masker, dan segala macam. Walaupun saat ini belum menggunakan aplikasi PeduliLindungi, tapi kebiasaan itu (AKB) sudah kita lakukan," ungkap Kepala Disdagkoperin Kota Cimahi, Dadan Darmawan, Senin  4 Oktober 2021.
 
 
Ia pun yakin meski belum diterapkan aplikasi PeduLindungi, kondisi pasar akan stabil.
 
"Insya Allah melihat kondisi di pasar stabil. Artinya bisa  memberi kepercayaan pengunjung dengan  pola pembiasaan ini di terapkan di pasar tradisional. Sehingga dengan terjaganya kepercayaan dari pengunjung atau konsumen, aktivitas pedagang pun bisa berjalan seperti biasanya, tidak sepi. Itu harapannya," tutur Dadan.
 
Dia menjelaskan penggunaan aplikasi PeduliLindungi baru diterapkan di pusat perbelanjaan modern. 
 
 
"Iya untuk saat ini aplikasi PeduliLindungi baru diterapkan di suparmerkat dan mal. Sejauh ini sudah mulai efektif, hanya saja banyak pengunjung yang lupa check out, pas pulang lupa. Kalau masuk kan karena dia kecegat, jadi ngikutin scan barcodenya. Begitu pulang banyak yang lupa, sehingga terkesannya penuh. Padahal tidak seperti itu. Tapi mudah-mudahan kebiasaan baru ini mulai membudaya, jadi masyarakat menyadari hal itu," ujar Dadan.
 
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Atas, Hana Subiarti mengatakan, untuk saat ini aplikasi PeduliLimdungi belum diperlukan di pasar tardisional.
 
"Pasar tradisional itu konsumennya rata-rata ibu-ibu, ada sebagian kecil anak muda, jadi menurut saya bisa saja masuk pasar tradisional dengan scan barcode. Namun sangat diperlukan sosialisasi menyeluruh. SDM-nya perlu di tingkatkan, baik untuk pedagang dan konsumen," ungkapnya.
 
 
Diakui Hana, sejauh ini baik pedagang maupun konsumen disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga bisa meminimalisir penyebaran Covid-19.
 
"Selama ini kami disiplin protokol kesehatan Covid-19. Saat ini pasar aman-aman saja. Dan semoga tidak ada klaster pasar. Alhamdulillah pedagang selama ini sehat walafiat," sebutnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x