31 Rutilahu di Melong Kota Cimahi Diperbaiki, Ngatiyana: Masyarakat Ikut Bergotong Royong

- 4 Oktober 2021, 20:17 WIB
Plt. Wali Kota Cimahi meninjau pembangunan rutilahu di RW 4 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Senin (4/10/2021).
Plt. Wali Kota Cimahi meninjau pembangunan rutilahu di RW 4 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Senin (4/10/2021). /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana meninjau pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) di RW 4 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Senin  4 Oktober 2021.
 
Ia pun berharap dalam pelaksanaannya, masyarakat sekitar dapat turut serta membantu dan berpartisipasi secara gotong royong dalam perbaikan rutilahu ini.
 
"Semoga dalam proses perbaikan dan pembangunan rumah ini dapat berjalan dengan baik, dan tentunya bermanfaat aman dan nyaman bagi penghuni rumah. Diharapkan dengan stimulan dari pemerintah ini dapat memicu masyarakat untuk gotong royong, karena kalau ada yang kurang, dengan gotong royong ini kita bisa menyelesaikan hal ini," ungkap Ngatiyana.
 
 
Dikatakannya, di Kelurahan Melong ada 31  rutilahu yang diperbaiki tahun ini. Sementara di RW 4 sendiri ada 3 unit rutilahu yang diperbaiki.
 
"Ini adalah stimulan yang diberikan pemerintah. Mudah-mudahan bisa memperbaiki rumah-rumah yang tidak layak, dan bisa membantu sedikit," ujar Ngatiyana.
 
Tahun ini ada  758 unit rutilahu di Kota Cimahi yang akan diperbaiki. Anggaran perbaikan rutilahu tersebut diantaranya bersumber dari APBD Kota Cimahi, bantuan provinsi Jawa Barat, dan APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
 
 
Rincian bantuan berasal dari APBD Kota Cimahi sebanyak 215 unit, Bantuan Pemprov Jabar 450 unit, DAK sebanyak 58 unit, serta program Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)-Pembinaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS)-BBGR sebanyak 35 unit.
 
Menurut Ngatiyana, nilai bantuan bervariasi tergantung sumber dana. "Sudah diperhitungkan mana yang menerima bantuan sesuai kebutuhan. Yang kondisi rusak berat diberi nilai lebih besar, diatur sehingga penerima sudah sesuai data," sebutnya.
 
Ngatiyana juga membeberkan sejumlah persyaratan penerima bantuan rutilahu.
 
 
"Syaratnya tanah harus milik sendiri dan diperkuat dengan dokumen resmi, tinggal di lokasi tersebut. Sehingga ada yang menguatkan kalau tanah itu milik sendiri. Dikhawatirkan jika itu bukan tanah milik sendiri, dikemudian hari akan menimbulkan suatu permasalahan," tuturnya.
 
Selain melihat pembangunan rutilahu, Ngatiyana juga menyempatkan diri menggelar pertemuan dengan pengurus RW dan warga setempat. Dalam kesempatan tersebut, Ngatiyana didampingi Kepaka Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi M. Nur Kuswandana, dan Lurah Melong Koko Gober.
 
"Yang dibahas mengenai sampah dan banjir melong. Sampah kita sedang mengupayakan membuat tempat pengolahan, kita sedang cari tempatnya dan pengolahannya walapun kapasitasnya tidak seberapa. Dan termasuk pemilahan dari rumah, sudah dipisah antara sampah organik dan non organik. Ini dilakukan untuk memgurangi pembuangan sampah ke TPA Sarimukti," ungkap Ngatiyana.
 
 
Terkait banjir Melong, lanjut Ngatiyana, pihaknya sudah menanandatangi kerjasama dengan Pemkot Bandung untuk mengatasi banjir di kawasan Melong. Sebab berbatasan langsung dengan Kota Bandung.
 
"Untuk banjir melong tadi kami sudah tandatangan kerjasama dengan Kota Bandung. Selain banjir melong, juga mengatasi banjir Cilember yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung. Besok juga kami akan menemui Pak Bupati Bandung untuk mengatasi permasalahan banjir. Mudah-mudahan sinergitas untuk aliran sungai Citarum, untuk mengatasi banjir dan lainnya," beber Ngatiyana.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x