OPM Nyatakan Perang Jika Jokowi Injak Papua, Guru Besar IPB: Presiden Kemarin ke Papua Tidak Terjadi Perang

- 4 Oktober 2021, 19:28 WIB
Guru Besar yang juga merupakan pakar statistik dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Khairil Anwar Notodiputro. /stat.ipb.ac.ad
Guru Besar yang juga merupakan pakar statistik dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Khairil Anwar Notodiputro. /stat.ipb.ac.ad /
GALAJABAR - Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang dihadiri Presiden Jokowi beberapa waktu begitu sangat meriah.

Namun dibalik kemeriahan pesta akbar PON tersebut, terdapat ancaman yang cukup serius terhadap Presiden Jokowi.

Ancaman itu datang dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang meminta Presiden Jokowi untuk tidak menginjakan kakinya di tanah Papua.

Baca Juga: Rizal Ramli Nilai Era BJ Habibie dan Gus Dur yang Terbaik: Setelah itu Money Politics Dominan

OPM menyatakan jika Presiden Jokowi berani menginjakan kakinya di tanah Papua, maka menurutnya perang besar akan terjadi dimana-mana.

"Sekali lagi presiden Joko Widodo, jangan datang di atas tanah Papua, jika Anda datang, akan terjadi pengorbanan menjelang PON, perang akan terjadi dimana-mana, konsekuensinya anda pertanggung jawabkan," kata OPM dalam keterangan resminya dikutip galajabar, Senin 4 Oktober 2021.

Pernyataan perang OPM yang mengancam Presiden Jokowi untuk tidak menginjakan kakinya itu pun ditanggapi oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Khairil Anwar Notodiputro.

Baca Juga: Disdagkoperin Kota Cimahi Belum Berencana Menerapkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional

Melalui akun Twitter miliknya, Khairil Anwar Notodiputro tampak seperti menyentil OPM dengan mengatakan bahwa Presiden Jokowi tetap datang ke Papua.

Khairil Anwar Notodiputro juga menyebut bahwa kedatangan Presiden Jokowi ke Papua, tidak menimbulkan terjadinya perang seperti yang dikatakan OPM.

"Loh kan Presiden @jokowi kemarin ke Papua, kok tidak terjadi perang ya," kata Khairil Anwar Notodiputro.

Baca Juga: Inilah 7 Film Underrated Animasi Disney yang Sayang untuk Dilewatkan

Seperti diketahui, ancaman yang dirilis OPM tersebut tidak membuat seorang Presiden Jokowi mengurungkan niatnya untuk menghadiri pembukaan PON XX Papua.

Presiden Jokowi justru hadir pada pembukaan PON XX Papua tersebut, dan disambut begitu meriah oleh masyarakat Papua yang menghadirinya.

Sementara itu, Khairil Anwar Notodiputro, meminta OPM untuk tidak terus menerus menebar ancaman terhadap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Luhut Akui Kuasai 6 Ribu Hektare Lahan Negara untuk Batu Bara, Aktivis: Bukankah Itu Bentuk Korupsi?

Menurutnya, ada hal lain yang perlu didahulukan yaitu bersama-sama bersatu untuk memajukan Papua dan juga Indonesia.

"Sudahlah jangan terus mengancam, mari bersatu dan bersama memajukan Indonesia, memajukan Papua," terangnya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa di era Presiden Jokowi lah kesempatan emas untuk memajukan tanah Papua itu bisa dilakukan.

Karena menurutnya, dari semua pemimpin negeri ini, hanya Presiden Jokowi lah yang sangat berpihak terhadap masyarakat Papua.

Baca Juga: Jelang Melahirkan, Raffi Ahmad 'Cekcok' dengan Sang Istri, Nagita Slavina Dapat Hadiah Spesial dari Mantan?

Oleh karena itu, Khairil Anwar Notodiputro meminta OPM untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk kemajuan tanah Papua.

"Mumpung Presidennya sangat berpihak pada rakyat Papua. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Papua maju," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x