Network
GALAJABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menegaskan, minimarket atau toko modern yang ada di wilayahnya wajib mengakomodir produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Hal itu tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Cimahi Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perlindungan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Kepala Seksi (Kasi) Bina Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdgakoperin) Kota Cimahi, Dedi Darmadi mengatakan, meski tak disebutkan persentasinya namun dalam Perda tersebut cukup jelas bahwa toko modern harus mengakomodir produk UMKM Cimahi.
"Di Perda tidak ditentukan berapa persen ketentuannya, tapi harus ada kerja sama kemitraan antara toko modern dengan UMKM, baik produknya dijual atau diambil produknya kemudian diganti labelnya," jelas Dedi, Selasa 5 Oktober 2021.
Diakuinya, belum semua minimarket yang ada di Kota Cimahi mengakomodir, dengan menjual atau menyediakan produk UMKM lokal Cimahi. Ke depan pihaknya akan mendorong semua minimarket, agar menyediakan wadah bagi produk UMKM.
"Toko modern, minimarket, supermarket, dan mall yang sudah mengakomodir produk UMKM Cimahi baru sekitar 40 persen dari total sekitar 123 toko. Kedepannya kita usahakan agar mereka bisa mengakomodir semua," kata Dedi.
Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM Disdagkoperin Kota Cimahi, Rina Mulyani menyebutkan, berdasarkan data jumlah pelaku UMKM di Kotaa Cimahi mencapai 7.000. Namun yang aktif berpoduksi hanya sekitar 3.000.
"UMKM ada macam-macam, makanan, minuman, kerajinan hingga fashion. Ada sekitar 3.000 yang aktif berproduksi," terang Rina.
Menurutnya, dari ribuan pelaku UMKM, memang sudah ada produknya yang diakomodir di minimarket atau toko modern. Produk UMKM yang tersedia disesuaikan dengan masing-masing minimarket.
"Produknya yang sesuai dengan retail minimarket tersebut. Berdasarkan pemantauan kebanyakan minimarket menjual produk makanan kering," katanya.***
