Di Kota Cimahi, Menko PMK Muhadjir Effendy Temui Anak-anak yang Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19

- 7 Oktober 2021, 20:09 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendy menjumpai anak-anak yang kehilangan orang tuanya, karena meninggal dunia akibat Covid-19. Kegiatan berlangsung di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Kamis (7/10/2021).
Menko PMK, Muhadjir Effendy menjumpai anak-anak yang kehilangan orang tuanya, karena meninggal dunia akibat Covid-19. Kegiatan berlangsung di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Kamis (7/10/2021). /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjumpai anak-anak di Kota Cimahi, yang kehilangan orang tuanya karena meninggal dunia akibat Covid-19.
 
Pertemuan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dengan para anak yatim, piatu, dan yatim piatu berlangsung di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Kamis 7 Oktober 2021.
 
Muhadjir sempat berdialog dan memberi motivasi kepada anak-anak tersebut. Ia  juga memberikan sumbangan peralatan sekolah seperti ransel, buku, dan alat tulis. Serta sejumlah uang,  termasuk sembako dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi. 
 
 
Muhadjir yang didampingi Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Femmy Eka Kartika bertemu dengan perwakilan 10 orang anak.Total sebanyak 59 anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19 di Kelurahan Cipageran.
 
Turut hadir Plt. Wali Kota Cimahi Ngatiyana didampingi Asisten Administrasi Umum (Asminum) Setda Kota Cimahi Tata Wikanta, Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Guntur Priyambadha, Camat Cimahi Utara Endang, dan Lurah Cipageran Rully Sulfanorida.
 
"Kali ini saya berkunjung ke Kelurahan Cipageran, bersilaturahmi dengan anak-anak yang ditinggal orangtua karena Covid-19. Masa depan mereka harus terjamin, karena akibat covid mereka jadi tidak punya orangtua," ujarnya.
 
 
Menurut Muhadjir, hasil perbincangan dengan anak-anak tersebut umumnya sudah dibantu pihak keluarga. "Ada yang masih ada orangtua ibu atau ayah, ada yang tinggal dengan kakak, keluarga terdekat," ucapnya.
 
Pihaknya meminta Pemkot Cimahi memperhatikan kelanjutan studi anak-anak tersebut. Termasuk, mengupayakan agar anak-anak tersebut masuk dalam penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). 
 
"Yang penting kelanjutan studi mereka aman. Saya minta ke Pak Plt. Wali Kota Cimahi untuk instruksikan Kepala Dinas Pendidikan, agar anak-anak tersebut bisa dapat KIP sesuai arahan program Pak Presiden RI Joko Widodo. Hal ini untuk memastikan agar studinya tidak putus ditengah jalan," tuturnya.
 
 
Menanggapi hal tersebut, Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menyatakan jumlah anak yang ditinggal orangtua akibat Covid-19 berkisar 400 orang. "Datanya masih kita telusuri. Di Cipageran ada 59 orang, belum Citeureup 61 orang. Kisaran se-Kota Cimahi ada sekitar 400 anak lebih," ujarnya.
 
Pihaknya memastikan arahan Menko PKM mengenai KIP bagi anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19 langsung diproses.
 
"Jadi perhatian kami mengenai arahan Pak Menko bahwa supaya diperhatikan pendidikan mereka terutama KIP. Di Kota Cimahi kami siap membebaskan biaya pendidikan hingga SMP, kami upayakan sampai SMA bahkan bagi yang akan melanjutkan kuliah akan dibantu untuk KIP Kuliah. Mudah-mudahan upaya kita akan ditempuh bekerjasama dengan instansi terkait," jelasnya.
 
 
Menurut Ngatiyana, Pemkot Cimahi juga memiliki program khusus bantuan untuk anak-anak tersebut.
 
"Program dari Pemkot dalam inventarisir. Datanya sudah selesai tinggal pelaksanaan, termasuk distribusi bantuannya bagi warga-warga yang terdampak pandemi Covid-19," tuturnya.
 
Salah satu penerima bantuan, Farizan (17) mengatakan, pihaknya berterima kasih atas bantuan yang diberikan.
 
"Terima kasih kepada Pak Menteri dan Pak Plt. Wali.Kota yang sudah memberi bantuan ini, jadi penyemangat dan sangat membantu," ujarnya.
 
 
Farizan mengaku kehilangan ayahnya yang meninggal dunia akibat Covid-19. Dirinya masih memiliki ibu dan 2 orang saudara kandung.
 
"Ayah meninggal karena covid, saat itu memang sekeluarga kena, kecuali adik. Sekarang masih ada ibu, saya juga ada kakak yang masih kuliah dan adik masih sekolah. Semoga anak-anak yang ditinggal orangtuanya bisa sukses dan sekolah sampai tuntas," tuturnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah