Soal Wacana Presiden 3 Periode, Rizal Ramli Sebut Jokowi dan Pendukungnya Tak Pernah Ikut Perjuangan Reformasi

- 7 Oktober 2021, 19:32 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli.
Ekonom senior Rizal Ramli. ///Twitter/@RamliRizal.//
GALAJABAR - Ekonom senior, Rizal Ramli kembali buka suara perihal adanya wacana masa perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode.

Rizal Ramli tak menampik adanya isu tersebut, karena menurutnya sebagian orang memang ingin memperpanjang masa jabatan presiden.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli saat berbincang dengan politisi Partai Gerindra, Fadli Zon yang tayang di channel Youtube Fadli Zon Official, Kamis 7 Oktober 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan, Ruhut Sitompul Unggah Video Menohok

Menurutnya, perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode itu seharusnya tidak dilakukan, karena sangat bertentangan dengan cita-cita reformasi dan demokrasi.

"Memang sebagian orang ingin memperpanjang masa jabatan.
Perpanjangan masa jabatan itu bertentangan dengan cita-cita reformasi dan demokrasi," ujarnya, dikutip galajabar, Kamis 7 Oktober 2021.

Adanya wacana merubah masa perpanjangan jabatan presiden itu menandakan kalau Presiden Jokowi dan para pendukungnya tidak mengerti situasi.

Baca Juga: Pelaku UMKM di Kota Cimahi Antusias Memasarkan Produknya di Toko Modern

Rizal Ramli menyebut bahwa Presiden Jokowi dan para pendukungnya itu tidak mengerti lantaran tak pernah ikut dalam pergerakan reformasi.

"Jokowi dan orang-orang tidak mengerti karena mereka gak ikut perjuangan reformasi kok," katanya.

Menurutnya dengan Presiden Jokowi dan para pendukungnya yang tidak pernah ikut dalam pergerakan reformasi, menandakan mereka tidak paham menegakan arti demokrasi.

Tak hanya itu, Rizal Ramli juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi dan para pendukungnya itu tidak tau arti dari reformasi dan demokratisasi.

Baca Juga: Kris Wu dan 10 Artis yang Namanya 'Dihilangkan' dan Masuk Daftar Hitam Pemerintah Cina

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa orang-orang yang ingin memperpanjang masa jabatan presiden itu tidak menghargai pengorbanan proses demokratisasi.

"Tidak pernah ikut berjuang menegakan demokrasi, jadi bisa jadi mereka memang tidak tau artinya reformasi dan demokratisasi. Enak aja lu mau ganti, lu gak ngerti itu pengorbanan proses demokratisasi," pungkasnya.

Seperti diketahui, belakangan ini muncul wacana terkait masa perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode.

Baca Juga: Tak Terima Taliban Dikaitkan Terus dengan Teroris, Ali Syarief: Padahal Taliban Baru Saja Gempur ISIS

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode itu pun menuai beragam pro kontra dikalangan banyak pihak.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x