Posyandu Tak Sekadar Tempat Timbang Bayi, Emma Dety: Menjadi Wahana Pengintegrasian Pelayanan Sosial Dasar

- 15 Oktober 2021, 19:04 WIB
Emma di sela kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Posyandu di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Jumat (15/10/2021).
Emma di sela kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Posyandu di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Jumat (15/10/2021). /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bandung/

GALAJABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bandung terus melakukan peningkatan kapasitas bagi kader posyandu, mulai dari tingkat kecamatan, desa hingga kelurahan.

Dengan adanya pelatihan yang inovatif dan kreatif, diharapkan dapat mendorong peranan para kader. Mengingat, posyandu merupakan ujung tombak dalam menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat.

Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Dadang Supriatna menuturkan, saat ini posyandu menjadi salah satu lembaga kemasyarakatan yang memiliki potensi untuk dikembangkan, serta sebagai wadah strategis dalam menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Kejari Cimahi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Pengadaan Lahan Pemakaman Covid-19, Negara Dirugikan Rp569 Juta

“Dewasa ini, posyandu tidak hanya sebagai tempat penimbangan bayi/balita atau pelayanan kesehatan saja. Tetapi sudah menjadi wahana pengintegrasian pelayanan sosial dasar yang meliputi berbagai program, yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi,” jelas Emma di sela kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Posyandu di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Jumat (15/10/2021).

Emma juga menyampaikan, tidak mudah menjadikan posyandu sebagai wahana partisipasi masyarakat yang mandiri.

Oleh karenanya, perlu menyertakan aspek pemberdayaan masyarakat serta pembinaan dari para anggota Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pembinaan dan Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu) secara berjenjang di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten secara konsisten.

Baca Juga: Keren! Satlantas Polres Cimahi Pilot Project Penerapan Digitalisasi Registrasi Ranmor

Di samping itu, dirinya menjelaskan, tahun 2021 kuantitas posyandu di Kabupaten Bandung berjumlah 4.317. Terdiri dari 80 posyandu berstrata madya, 1.208 posyandu purnama dan 3.026 posyandu berstrata mandiri.

Sementara jumlah kader posyandu sebagai pencatat, penyuluh dan penggerak masyarakat berjumlah 25.246 orang, atau 6 sampai 8 kader per posyandu.

“Perlu diingat, bukan hanya predikat posyandu mandiri saja yang kita kejar, melainkan bagaimana posyandu di Kabupaten Bandung menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan dasar kesehatan kepada masyarakat, serta mampu berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tentunya dengan 19.839 orang kader posyandu yang aktif, terlatih dan memadai,” imbuh istri Bupati Bandung Dadang Supriatna itu.

Baca Juga: Semarak Hari Santri Nasional Tingkat KBB: Deklarasikan Kewirausahaan Santri Nasional hingga Gelar Produk

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh pokjanal posyandu kecamatan, desa dan kelurahan untuk bersinergi memasukan program kegiatan posyandu ke dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).

“Tentunya hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama agar di Kabupaten Bandung tidak ada lagi posyandu berstrata pratama, tetapi seluruhnya meningkatkan strata menjadi posyandu mandiri,” tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x