Bupati Bandung Peringati Maulid Nabi di Situs Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi

- 19 Oktober 2021, 19:15 WIB
Bupati Dadang Supriatna di sela acara Mieling Maulid Nabi Muhammad SAW di Situs Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi, Arjasari, Selasa  19 Oktober 2021.
Bupati Dadang Supriatna di sela acara Mieling Maulid Nabi Muhammad SAW di Situs Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi, Arjasari, Selasa 19 Oktober 2021. /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bandung/

GALAJABAR - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengimbau agar masyarakat tidak larut dalam euforia saat memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, 

Menurutnya, meskipun di Kabupaten Bandung sudah mulai melandai,  masyarakat untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan (prokes).

"Kita harus selalu jaga, jangan sampai ada penambahan kasus covid di Kabupaten Bandung. Saya juga mengimbau masyarakat yang datang ke sini, untuk memakai masker dan menjaga jarak," ungkap Bupati Dadang Supriatna di sela acara Mieling Maulid Nabi Muhammad SAW di Situs Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi, Arjasari, Selasa  19 Oktober 2021.

Baca Juga: Stefan William Terciduk 'Selingkuh' dan Bermesraan dengan Perempuan Lain, Celine Evangelista Banjir Air Mata

Dirinya mengungkapkan, Maulid Nabi merupakan peristiwa yang sangat layak untuk diperingati. Akan tetapi menurutnya, makna penting sebuah peringatan bukan terletak pada kegiatan seremonial saja.

"Titik berat peringatan besar ini terletak pada bagaimana kita mampu memetik hikmah di balik peristiwa yang kita peringati," ujar bupati

Pria yang akrab disapa Kang DS itu, mengapresiasi kegiatan Maulid Nabi yang digelar di salah satu tempat bersejarah di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Andri Kurniawan Tuding China Perintahkan Jokowi Tumpas Umat Islam, Yusuf Muhammad: ini Provokator Bukan Ulama

Selain menjadi tempat penyebaran agama Islam, paparnya, kini Situs Bumi Alit Kabuyutan bertransformasi menjadi salah satu objek wisata religi yang potensial.

Ia berharap, kebudayaan yang ada di desa tersebut, dapat terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar.

Pemkab Bandung sendiri, lanjut Kang DS, tengah berupaya untuk mengenalkan kembali kebudayaan lokal kepada masyarakat, khususnya para generasi muda. Salah satunya melalui tiga muatan lokal dalam kurikulum pendidikan.

Baca Juga: Bayi Lengkap dengan Dot, Susu dan Sepucuk Surat Tergeletak di Depan Rumah Kontrakan

"Yang pertama, siswa-siswi diwajibkan belajar P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Yang kedua, belajar bahasa sunda dan budaya sunda. Serta yang ketiga anak-anak kita harus mendalami pendidikan keagamaan di masing-masing sekolah. Saya harap adanya program mulok ini dapat menjadikan anak-anak kita tetap memahami akan pentingnya pancasila, agama dan kebudayaan, di zaman serba digital ini," paparnya.

Di hari yang sama, Kang DS juga menghadiri peringatan Maulid Nabi dan Peresmian Lembaga Tahfidz di Pondok Pesantren Al-Istiqamah di Kecamatan Pacet.

Berdirinya Lembaga Tahfidz Al Quran, sebutnya, menjadi salah satu implementasi dari peringatan Maulid Nabi. Di mana di dalamnya akan terjalin Ukhuwah Islamiyah, Tholabul Ilmi dan pembinaan terhadap para santri.

Baca Juga: Kontra Ataturk Usulkan Daendels Jadi Nama Jalan di Indonesia, Nicho Silalahi Bongkar Habis Jasa Daendels

"Jika seorang muslim mendalami dan memahami Al Quran, tutur bupati, maka akhlak dan perilakunya tidak akan menyimpang dari ajaran yang telah dicontohkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam," tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x