Rencana Pembangunan Jalan Tol Soreang-Ciwidey Dinilai tak Membawa Banyak Manfaat untuk Petani

- 11 Mei 2022, 18:40 WIB
Seorang petani sedang membajak lahan garapan.
Seorang petani sedang membajak lahan garapan. /Ziyan Muhammad Nasyith/Galajabar

"Selain itu para pelaku usaha kecil menengah juga akan banyak yang mati. Nantinya pelaku usaha kecil itu cuma bisa hidup di daerah tertentu saja," ujarnya.

Jika Bupati Bandung benar-benar ingin membantu para petani, kata Andri, maka alangkah baiknya melakukan perbaikan atau membenahi tata kelola pertanian.

Dari mulai pemetaan lahan, pemetaan komoditas pertanian, ketersediaan pupuk dan juga jaminan atau kepastian harga.

Baca Juga: Simak, Ini Cara Beralih dari TV Analog ke Digital

"Sekarang ini adanya kartu tani itu ketersediaan pupuk semakin sulit. Padahal, kebutuhan dari pertanian cuma tiga, yakni ketersdiaan air, pupuk dan harga jual yang stabil sesuai HPP. Kalau sekarang kan ketersediaan pupuk tidak sesuai dengan kebutuhan petani, terus ketika panen harga jual fluktuasi karena dipermainkan bandar," terangnya.

Andri menjelaskan, bagi petani kecil, ketika harga merosot mereka tidak bisa menanam lagi. Begitu juga sebaliknya, ketika harga jual sedang bagus, mereka cuma menjadi penonton karena tak punya modal untuk biaya produksi.

Disisi lain, lanjut dia, ketika petani membutuhkan pupuk, mereka kesulitan untuk medapatkan, kalaupun ada harganya mahal.

Baca Juga: Dinkes Kabupaten Bandung Lakukan Pencegahan Penyakit Hepatitis Akut Misterius

"Akhirnya penggunaan pupuk dikurangi dan itu berpengaruh kepada hasil produksi yang tidak maksimal. Ini juga kan harus menjadi perhatian pemerintah," ujarnya.

Sehingga, Andri menilai, jika benar ingin mensejahterakan para petani, Pemerintah Kabupaten Bandung membentuk sistem pemetaan pertanian yang baik dan benar. Yakni pemetaan yang detail dan berbasis kondisi eksisting pertanian dilapangan.

Halaman:

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah