Ace Hasan Syadzily Tegaskan Kehadiran UU Perlindungan Anak Yatim Piatu Sangat Dibutuhkan

- 21 Mei 2022, 17:22 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily. /Istimewa /

GALAJABAR - Kehadiran Undang-undang (UU) Perlindungan Anak Yatim Piatu mutlak sangat dibutuhkan, melihat berbagai problem yang terjadi di masyarakat selama pandemi Covid-19 melanda.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily saat menjadi narasumber pada kegiatan Advokasi dan Desiminasi Perlindungan Anak di Masa Darurat dan Pascapandemi Covid-19 di Sutanraja Hotel & Convention Center, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 21 Mei 2022.

“Belajar dari Pandemi Covid-19, kita memang membutuhkan sebuah UU Perlindungan Anak Yatim dan Piatu. Kita bisa melihat saat pandemi terjadi siapa yang memberikan perhatian terhadap mereka anak-anak yatim dan yatim piatu,” kata Ace Hasan Syadzily.

Baca Juga: Harga iPhone 11, iPhone 12, iPhone 13 Mei 2022 Sudah Turun, Mulai 7 Jutaan Saja Nih

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, pihaknya terus berupaya agar negara selalu memberikan perhatian dan perlindungan serius terhadap fakir miskin dan anak-anak terlantar, termasuk anak yatim piatu.

“Anak-anak yatim piatu adalah aset bangsa. Sudah sepantasnya mereka mendapat perlindungan sejak dini melalui dukungan regulasi yang memadai,” ujar pria yang akrab di sapa Kang Ace itu.

Menurut anggota DPR-RI yang berasal dari Dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat ini, selama pandemi Covid-19 berlangsung dalam dua tahun terakhir terdapat beberapa kasus permasalahan sosial di Jawa Barat. Antara lain, jumlah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) meningkat, dimana istri dan anak umumnya menjadi korban.

Baca Juga: Update Harga iPhone 11 dan iPhone 12 Series Mei 2022 Turun, Mulai dari 7 Jutaan Saja

“Kedua banyak anak yatim dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Ketiga, selama pandemi, anak atau siswa merasa mendapat tekanan dari orang tua, secara psikis, anak merasa cepat bosan dan ada potensi loss learning,” terang Ace.

Halaman:

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x