Capaian KB di Kota Cimahi Lebih dari 78 Persen

- 29 Mei 2022, 20:17 WIB
Ilustrasi Alat Kontrasepsi IUD
Ilustrasi Alat Kontrasepsi IUD /Unsplash / Reproductive Health Supplies Coalition/

GALAJABAR - Cakupan kepesertaan keluarga berencana (KB) di Kota Cimahi cukup tinggi, yakni mencapai 73.915 atau 78,99 persen dari total 93.576 Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Cimahi.

Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas (plt.) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Cimah, Fitriani Manan saat dihubungi, Minggu  29 Mei 2022.

"Kalau di Kota Cimahi capaian KB itu sudah lebih dari 78 persen dari pasangan usia subur," katanya.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Hari Ini, 29 Mei 2022 Bertambah 242 Kasus

Penggunann alat kontrasepsi KB yang paling banyak digunakan menurut Fitriani, adalah non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

"MKJP itu seperti IUD (Intrauterine Device), implan, MOW (tubektomi), dan MOP (vasektomi) yang disebut juga kontrasepsi mantap. Kalau sekarang yang paling banyak itu masih di pil dan suntik," ujarnya.

Diakui Fitriani jika pihaknya berupaya untuk mengajak pasangan usia subur untuk beralih menggunakan kontrasepsi MKJP

Baca Juga: Rusuh di Luar Stade de France, Polisi Prancis Amankan 68 Pelaku Kekacauan

"Kita berupaya mengedukasi masyarakat supaya beralih ke MKJP. Jadi masih banyak pasangan yang menggunakan kontrasepsi jangka pendek, seperti suntik itu ada yang 1 atau 3 bulan. Jadi kita pelan-pelan mengedukasi masyarakat, karena untuk pengaturan jarak kelahiran itu kan sebaiknya 3 sampai 5 tahun , jadi mengedukasi supaya beralih ke MKJP," bebernya.

Menurut Fitriani, kontrasepsi MKJP yang banyak digunakan adalah IUD dan implan.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x