GALAJABAR - Warga kompleks Taman Bunga Cilame di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mempertanyakan itikad baik dari PT KCIC yang membangun trase kereta cepat di wilayahnya.
Salah seorang warga kompleks Taman Bunga, Dadang mengatakan, imbas dari pembangunan kereta cepat di Cilame tidak hanya dirasakan sekolah RA Nurul Azmi saja.
"Warga kompleks yang ada di kawasan tersebut juga merasakan dampaknya. Sebab saluran drainase yang rusak juga berada di dekat rumah warga sehingga sering kebanjiran saat hujan deras turun," kata Dadang, Minggu 13 Juni 2022.
Baca Juga: 14 Tips yang Membantu Memudahkan Pekerjaan Dapur, Nomor 8 Jarang Diketahui
Warga yang rumahnya kebanjiran tinggal di
RT 7, 10, 11, 12, semuanya di RW 23. Paling parah dirasakan warga di RT 7 karena jadi muara pembuangan air.
Dikatakannya, warga menuntut perbaikan drainase yang rusak dan terus tergerus air sehingga berpotensi menimbulkan longsor.
"Warga juga meminta pihak aparat desa untuk berkoordinasi dengan PT KCIC, WIKA, dan para pengembang perumahan di sekitar kompleks Taman Bunga Cilame, dinas terkait dari Pemkab Bandung Barat," ujarnya.
Baca Juga: Profil Clara Bernadeth, Si Cantik Lawan Main Jefri Nichol di Pertaruhan the Series
Ia menambahkan, sebenarnya persoalan ini sebenarnya sudah disampaikan sejak 1,5 bulan lalu namun tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak-pihak terkait.
"Jumat kemarin, warga yang merasa aspirasinya tidak ditanggapi akhirnya memutuskan untuk datang langsung ke kantor desa," katanya