GALA JABAR - Tradisi perang sarung biasa muncul disaat bulan suci Ramadhan tiba, dibeberapa wilayah di Jawa Barat selalu terjadi kebiasaan tersebut seperti di Kabupaten Ciamis dan Majalengka.
Di Kabupaten Majalengka sendiri sudah empat kali terjadi perang sarung, hal tersebut tentu saja menyebabkan keresahan dikalangan masyarakat sekitar sehingga pihak kepolisian pun dengan sigap mencegahnya.
Di Majalengka ada empat kali terjadi perang sarung, yakni di Kecamatan Majalengka, Kecamatan Cigasong dan juga di Kecamatan Ligung.
Untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi meninstruksikan kepada anak buahnya untuk mencegah terjadinya perang sarung tersebut.
Menurutnya dari pantauan di lapangan telah terjadi perang sarung dua kali di Majalengka Kota, satu kali di Cigasong dan satu kali di Ligung. Jadi semua kejadian perang sarung di Majalengka sebanyak empat kali.
Menurut Kapolres, kejadian perang sarung itu melibatkan setidaknya lima puluh orang.
Polisi pun langsung melakukan razia terhadap para pemuda yang melakukan perang sarut tersebut, dari hasil razia polisi tidak menemukan senjata tajam yang dibawa para pelaku.
Untuk mengantisipasi terjadinya perang sarung terung, Kapolres meminta anak buahnya melakukan langkah antisipatif.