Network
GALAJABAR – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba) menyelenggarakan kegiatan “AKU SEHAT” sebagai bentuk upaya meningkatkan kesadaran pola hidup sehat bagi perempuan masa kini, khususnya di Desa Pakuhaji, Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan ini telah berlangsung pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu bertempat di Aula Desa Pakuhaji, dan dihadiri oleh sebanyak 23 orang peserta yang terdiri dari kaum perempuan dan mayoritas ibu-ibu rumah tangga.
Melalui program kerja yang dilakukan oleh Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fikom Unisba ini, para peserta mendapatkan berbagai informasi terkait cara-cara menjaga kesehatan tubuh, memilih makanan bergizi, melakukan olahraga rutin, kebutuhan cairan harian, serta waktu efektif untuk istirahat yang cukup.
Informasi yang disampaikan oleh Fadila Rahma dan Amanda Fatimah Az Zahra selaku Tim PPK Ormawa BEM Fikom Unisba juga meliputi pemberian tips and trick menjaga kesehatan, pengelolaan stress dan waktu tidur yang baik sesuai ajaran Islam.
Baca Juga: Fikom Unisba Jajagi Kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Fikom Universitas Mercu Buana
Pemaparan informasi ini dilaksanakan setelah olahraga senam bersama di pelataran Aula Desa Pakuhaji. Olahraga senam pagi dipimpin oleh Adinda Saskya, Ketua Tim PPK Ormawa BEM Fikom Unisba, dan mendapatkan sambutan antusias dari para peserta dengan aktif mengikuti senam dari awal hingga akhir.
Antusias peserta juga tampak dalam sesi diskusi dimana salah satu anggota belajar, Imas Rosita, bertanya perihal maraknya air mineral yang mengandung pengawet serta dampaknya bagi kesehatan.
Amanda Fatimah Az Zahra, selaku pemateri menjelaskan bahwa air filtrasi bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghindari mengonsumsi air mineral yang mengandung pengawet, karena air filtrasi merupakan air yang sudah melalui proses penjernihan tanpa bahan kimia.
Kegiatan “AKU SEHAT” merupakan rangkaian kegiatan dari Program Sekolah Perempuan: KOPER ATHENA. KOPER ATHENA adalah adalah program sekolah informal yang diusung oleh tim PPK Ormawa BEM Fikom Unisba dengan tujuan untuk memberdayakan perempuan-perempuan di Desa Pakuhaji agar dapat mengembangkan potensi dan kompetensi diri yang mereka miliki.
Baca Juga: 4 Tips Olahraga di Bulan Ramadhan, Tubuh Tetap Sehat Selama Puasa
Memiliki pola hidup yang sehat juga merupakan salah satu potensi yang perlu dimiliki agar dapat berdikari dan berkarya mengembangkan kompetensi diri.
Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting yang perlu diperhatikan oleh setiap manusia. Istilah “sehat itu mahal” kerap kali muncul dalam berbagai perbincangan tentang Kesehatan.
Hal ini dikarenakan ketika kesehatan terganggu, maka perlu upaya untuk sembuh kembali, salah satunya adalah mengeluarkan uang untuk berobat dan membutuhkan cukup waktu untuk pemulihan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh penting untuk dilakukan agar tubuh dapat mencegah datangnya penyakit.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadi kesehatan. Beberapa diantaranya adalah dengan cara senam, menjaga pola makan, dan memperbanyak informasi mengenai kesehatan. Saat ini, olahraga bukan saja menjadi kebutuhan primer semata namun juga menjadi sebuah gaya hidup.
Banyak ditemukan komunitas atau kelompok yang berisi orang-orang dengan minat yang sama dalam olahraga, mulai dari kelompok kecil yang terdiri dari warga di sekitar rumah, hingga komunitas yang sudah besar dan resmi.
Baca Juga: Sosialisasi BLK Komunitas, Menaker: Kita Ingin Masyarakat Tahu dan Kompetensinya Meningkat
Olahraga secara berkelompok memiliki manfaat tersendiri yaitu memberikan atmosfer yang menyenangkan karena semangat dari kelompok itu menghasilkan lingkungan yang positif.
Olahraga yang teratur dapat memberikan manfaat yang berkepanjangan bagi manusia. Khusus untuk perempuan, ada banyak manfaat dari olahraga secara teratur, yaitu menjaga kesehatan mental, menjaga berat badan, menyeimbangkan hormon, membuat siklus haid teratur, membuat awet muda, dan banyak manfaat lainnya.
Manfaat ini dapat dirasakan oleh perempuan dari berbagai generasi, baik itu untuk anak-anak, remaja, maupun perempuan dewasa.***
