Rapid Test Dilakukan Dinas Kesehatan Kota Cimahi, 22 Orang Dinyatakan Reaktif

- 3 November 2020, 19:59 WIB
/

 

GALAJABAR - Sebanyak 22 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi di dua lokasi, yakni Kelurahan Cibeureum dan Pasar Atas, Jalan Kolonel Masturi, Selasa, 3 November 2020. Ke-22 orang tersebut langsung menjalani swab test untuk mengetahui positif Covid-19 atau tidak.

Kegiatan rapid test tersebut merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat (Gema) Jawa Barat untuk melawan Covid-19 yang diadakan serentak di seluruh Jawa Barat.

"Total yang di-rapid test sebanyak 355 orang, reaktif 22 orang. Untuk yang di Pasar Atas ada 112 orang yang di-rapid test, reaktif 3 orang. Sisanya rapid test di Cibeureum. Kami langsung lakukan swab test untuk mengetahui positif atau tidak. Mudah-mudahan hasilnya negatif," ungkap Kepala Dinkes Kota Cimahi, drg Pratiwi di sela kegiatan rapid test di Pasar Atas.
Baca Juga: Dibanjiri Ucapan Selamat dari Warganet, Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Resmi Suami-Istri
Pihaknya juga memberikan pemahaman, khususnya yang dinyatakan reaktif untuk tidak terlalu khawatir karena hasil reaktif belum tentu positif Covid-19.

"Kita lakukan edukasi, kan belum tentu hasil reaktif itu positif Covid. Makanya, kita lakukan swab, nanti hasilnya kita beri tahu yang bersangkutan, karena kita sudah ada datanya tadi pas pendaftaran," ujarnya.

Dalam kegiatan rapid test tersebut tidak hanya diikuti oleh pedagang, pengunjung pasar, serta masyarakat umum,  juga diikuti sejumlah aparatur sipil negera (ASN) Kota Cimahi, baik yang bertugas di Pemkot Cimahi maupun kelurahan.
Baca Juga: Edward: Sektor Kepariwasataan Harus Disiplin Terapkan Prokes
"Kita melaksanakan gerakan bersama 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Ini adalah program Jawa Barat yang dilakukan serentak oleh kabupaten kota se- Jawa Barat. Dan, kita di Cimahi melaksanakan Gema 3M di seluruh wilayah, termasuk hari ini salah satunya kita melaksanakan di Pasar Atas," ungkap Pratiwi.

Dijelaskan Pratiwi, dengan sering dilakukannya rapid test, pihaknya berharap muncul keinginan dari masyarakat secara sukarela memeriksakan diri untuk mengetahui terkonfirmasi Covid-19 atau tidak.

"Mudah-mudahan dengan seringnya kita melakukan rapid test, muncul pula pemahaman masyarakat dengan sukarela memeriksakan diri, walaupun pasti ada kendala. Mudah-mudahan sebagian besar mau melakukan rapid test," ujarnya.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Desa Tertinggal, Kabupaten Bandung Masuk 10 Besar Kategori Desa Maju Se-Indonesia 
Menurut Pratiwi, kegiatan pelaksanaan Gema juga dilakukan di kelurahan-kelurahan, kantor pos, dan di pasar dadakan  depan kelurahan Cigugur. "Dinas Pendidikan juga melaksanakan hal yang sama di salah satu sekolah beserta guru-gurunya. Jadi semua serentak di seluruh Kota Cimahi hari ini dalam rangka Gema 3 M," terangnya.

Sementara itu, angka kasus Covid-19 di Kota Cimahi terus bertambah. Meski begitu, angka kesembuhannya juga meningkat. Hal itu menjadikan Kota Cimahi masuk 5 besar penanganan Covid-19 di Jawa Barat yang dinilai baik. 

"Ya, Kota Cimahi diurutan ketiga setelah Kota Bekasi. Mudah-mudahan bisa dipertahankan, karena untuk memutus mata rantai penanganan Covid-19 ini kita memang tidak bisa sendiri. Kita juga dibantu dengan dinas-dinas lain, juga dunia usaha, dunia pendidikan ikut berkontribusi. Jadi mudah-mudahan semua bisa berkontribusi terutama masyarakat," bebernya.
Baca Juga: KPK Tahan Tiga Tersangka Baru Kasus PT Dirgantara Indonesia di Rutan Berbeda
Diakui Pratiwi, dengan adanya perubahan perilaku memanag tidak mudah, tetapi dengan kita terus mengedukasi, mudah-mudahan masyarakat paham yang namanya pakai masker, jaga jarak itu sudah menjadi  kebiasaan," tuturnya.

Dijelaskan Pratiwi, ada beberapa indikator hingga Kota Cimahi masuk 5 besar terbaik  penanganan Covid-19, di antaranya dari epidemiologinya, juga segi pelayanan kesehatan, letak erografis, dan zonasinya juga.

"Epidemiologi dari kenaikan kasus, kenaikan kesembuhan dan kematian. Dan, minggu-minggu ini angka kesembuhannya naik. Mudah-mudahan bisa tetap kita pertahankan. Dan kalau untuk keaktifan kita melaksanakna tracing juga terus dilakukan walaupun libur, karena kita tetap melakukan rapid dan swab juga. Itulah yang menentukan," bebernya.
Baca Juga: Kekeliruan dalam Berkas RUU Cipta Kerja, Mensesneg: Itu Bersifat Teknis Administratif
Selain itu, lanjut Pratiwi, ketersediaan pelayanan kesehatan terutama ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit menjadi indikator lain hingga Kota Cimahi masuk 5 besar pelayanan Covid-19 terbaik.

"Alhamdulillah, kita ada 6 rumah sakit, dan 2 rumah sakit rujukan yakni Dustira dan RSUD Cibabat," ucapnya.

Hingga, Selasa, total kasus Covid-19 di Cimahi mencapai 583 orang, yang positif aktif ada 108 orang, pasien sembuh sebanyak 457 orang, dan meninggal dunia 18 orang. (Penulis: Laksmi Sri Sundari)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x