Sonny Salimi Sesalkan Banyaknya Hoaks Seputar Covid-19 Menerpa PDAM Kota Bandung

- 18 November 2020, 17:58 WIB
Direktur Utama PDAM Kota Bandung Sonny Salimi saat menyampaikan klarifikasi soal hoaks seputar Covid-19 di Jalan Badak Singa, Kota Bandung, Rabu 18 November 2020.
Direktur Utama PDAM Kota Bandung Sonny Salimi saat menyampaikan klarifikasi soal hoaks seputar Covid-19 di Jalan Badak Singa, Kota Bandung, Rabu 18 November 2020. /Yeni Siti Apriani/

GALAJABAR - Seiring meninggalnya Direktur Air Minum PDAM Tirtawening Adi Tytianto pada Selasa 17 November 2020 hoaks seputar PDAM Kota Bandung pun beredar. Melihat situasi ini, Direktur Utama PDAM Kota Bandung Sonny Salimi pun memberikan klarifikasinya.

"Banyak hoaks beredar. Saya meninggal karena Covid-19. Ada juga yang menyatakan salah satu direktur meninggal dan PDAM di lockdown," ujar Sonny, di kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badaksinga, Rabu 18 November 2020.

Namun, ungkap Sonny, dari hoaks ini ada hikmah yang terselip. Karena banyak dari rekan dan koleganya yang langsung mengklarifikasi pada dirinya.

Baca Juga: Polres Cimahi Tangkap 18 Pengedar Narkoba yang Kerap Menjual ke Pelajar dan Mahasiswa

"Ada ribuan yang meminta klarifikasi. Tapi permintaan klarifikasi ini juga diawali dengan doa yang dipanjatkan mereka untuk kita.Dibalik simpati, ada empati," terangya.

Terkait adanya karyawan PDAM positif Covid-19, Sonny pun membenarkan hal itu. Ada 15 karyawan PDAM yang terpapar virus corona tersebut. Dari 15 orang, 4 di antaranya memiliki gejala ringan dan sisanya tanpa gejala.

Sebenarnya, kata Sonny, beberapa langkah dalam pencegahan Covid-19 sudah dilakukan PDAM sejak pandemi ini muncul. Dari segi operasional bisnis, pihaknya memberlakukan Work from home (WFH) bagi karyawan. Diprioritaskan bagi yang rentan terpapar seperti di atas 50 tahun dan punya penyakit bawaan atau komorbid.

Baca Juga: Masih Dalam Tahap Pembangunan, Benteng Rumah Sakit Tipe D Purbaratu Ambruk

"Ada 50 persen dari 820 karyawan atau ada 410 orang yang lakukan WFH sampai minggu depan," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga memberlakukan WFH permanen sampai pandemi Covid-19 berlalu hingga ada vaksin. Bila kondisi kembali, mereka pun bisa kembali kerja. Mereka adalah karyawan yang memiliki riwayat penyakit kornis seperti stroke, diabetes dan lainnya. "Ada 10 orang yang WFH permanen," terangnya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah