GALAJABAR - Aktivis antikorupsi, Emerson Yuntho mengungkapkan adanya kejanggalan pada data yang ditunjukkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada akun Twitternya, @DKIJakarta, 20 Februari 2021.
Dilansir Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @emerson_yuntho, 21 Februari 2021, Emerson mempertanyakan terkait keberadaan data dari tahun 2016 hingga 2017.
Ia menduga data tersebut hilang dicuri pihak tak bertanggung jawab atau sengaja disembunyikan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta.
Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan karena Pemprov DKI Jakarta ingin meminimalisasi risiko.
“Data tahun 2016-2017 hilang atau dicuri ya? Atau disembunyikan dengan matang agar meminimalkan risiko,” tulis Emerson.
Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan di akun Twitternya bahwa persiapan menghadapi banjir di Jakarta harus dilakukan secara matang. Hal tersebut bertujuan agar dapat meminimalisir risiko.
Selain itu, pada akun tersebut, Pemprov DKI Jakarta menunjukkan gambar yang berisikan data terkait banjir di DKI Jakarta pada 2 Februari 2002, 2 Februari 2007, 17 Januari 2013, 11 Februari 2015, 1 Januari 2020, dan 20 Februari 2021.
Data tersebut menyebutkan jika pada 20 Februari 2021, DKI Jakarta telah terjadi penurunan angka curah hujan tertinggi, jumlah RW yang tergenang, luas area yang tergenang, jumlah pengungsi, jumlah lokasi pengungsian, dan jumlah korban meninggal. Sedangkan data waktu banjir surut masih berada dalam peninjauan Pemprov DKI.
“Persiapan menghadapi banjir di Jakarta dilakukan dengan matang agar meminimalkan risiko. Tahun ini, jumlah RW yang tergenang berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Luas wilayah genangan dan banjir juga berkurang,” tulis Pemprov DKI Jakarta. (Penulis: Dharma Anggara)***