Selain JK-AHY, Guru Besar IPB Sebut 5 Pasangan Bakal Capres dan Cawapres 2024, Siapa Aja ya?

22 Maret 2021, 14:56 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Jusuf Kalla (JK). Beredar poster JK-AHY di medsos, politisi Partai Demokrat beri keterangan. /Twitter.com/@AgusYudhoyono

GALAJABAR  - Tiga hari yang lalu tepatnya 19 Maret 2021, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan sebuah poster yang beredar di grup-grup pesan singkat WhatsApp.

Di dalam poster tersebut terdapat pemberitahuan terkait ajakan deklarasi dan dukungan terhadap eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan (Pilpres) 2024.

Namun, informasi dalam poster JK-AHY tersebut telah dibantah langsung oleh Ketua Badan Pemilu Partai Demokrat kubu AHY, Andi Arief.

Baca Juga: Pakai Motor Knalpot Bising, Satlantas Polres Cimahi Akan Tindak Tegas Pengendaranya

Melalui akun Twitternya, Andi menyebut bahwa berita yang beredar itu tidak benar adanya atau hoax karena sampai saat ini partainya belum memikirkan Pilpres 2024.

Selain pasangan JK-AHY, Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Khairil Anwar Notodiputro menyebut bahwa masih ada 5 pasangan bakal capres dan cawapres lain yang informasinya telah beredar luas di tengah masyarakat.

Dilansir Galajabar dari akun Twitter Prof. Khairil Anwar Notodiputro, @kh_notodiputro, 22 Maret 2021, berikut 5 pasangan tersebut.

1. Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno
Masuknya Sandiaga Uno ke Kabinet Indonesia Maju membuka peluang yang bersangkutan untuk maju Pilpres 2024. Bisa jadi, duet Ganjar Pranowo -Sandiaga Uno bakal terwujud.

Baca Juga: Masuk 3 Besar, Ridwan Kamil Menjadi Kandidat Terkuat Presiden Pilihan Anak Muda

Ahli hukum tata negara Refly Harun menyebut bahwa masuknya Sandiaga Uno ke dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf ditujukan untuk mengikat Partai Gerindra.

Jika elektabilitas Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Prabowo Subianto tidak berada di posisi nomor satu, maka Ganjar Pranowo akan sangat mungkin diajukan sebagai capres dengan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.

2. Moeldoko dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Ahok telah melakukan pertemuan Selasa Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, 14 Januari 2021.

Pertemuan Ahok dan Moeldoko ini digelar secara tertutup. Usai pertemuan, Moeldoko mengaku bahwa dirinya mengundang Ahok ke kantornya untuk santap siang sambil berdiskusi.

Baca Juga: Modus jadi Polisi Gadungan, Tiga Orang Ini Malah Rampok Motor Korban

Salah satu hal yang didiskusikan pada pertemuan tersebut bukan terkait Pilpres 2024 melainkan terkait harga gas industri yang masih tinggi.

3. Prabowo dan Puan Maharani
Jika Prabowo Subianto memiliki elektabilitas di posisi nomor satu, maka mau tidak mau Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan memasangkannya dengan Puan Maharani sebagai cawapres. Hal tersebut perlu dilakukan Megawati untuk mendongkrak hasil perolehan suara dan memperkuat koalisi istana.

4. Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil
Wacana mengajukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres 2024, kembali mencuat.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar pada 6 Maret 2021, arus bawah partai beringin itu disebut-sebut mendorong Airlangga untuk maju di Pilpres 2024.
Meskipun demikian, namanya masih kalah populer dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam beberapa hasil survei. Dari hasil survei inilah yang membuat Airlangga digadang-gadang akan berpasangan dengan Ridwan Kamil sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024.

Baca Juga: Sindir PDIP Tolak Impor Beras, Christ Wamea: Tak Jelas Pembagian Rente, Bos Koalisi Ngamuk Seolah Nolak

5. Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Anies Baswedan
Pelantikan Bamsoet sebagai Ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia) dihadiri sejumlah tokoh penting dan public figure. Salah satunya ialah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Peresmian Pengurus Pusat IMI periode 2021-2024 dilangsungkan di Grand Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, 10 Februari 2021. Acara mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Usai acara pelantikan tersebut, tiba-tiba banyak beredar kabar terkait pencalonan keduanya menjadi capres dan cawapres.

Baca Juga: X Æ A-XII Kian Menggemaskan, Netizen Tetap Bingung Baca Nama Anak Elon Musk

Di sisi lain, Prof. Khairil meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terlalu serius menanggapi kabar terkait pasangan-pasangan tersebut.

Menurutnya, pemilihan presiden (pilpres) sendiri akan dilaksanakan tiga tahun lagi yakni pada tahun lama. Oleh karena itu, kabar terkait pasangan capres dan cawapres  bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu.

“Jangan terlalu serius ya, pilpres masih jauh.. semua bisa berubah,” ujar Prof. Khairil Anwar Notodiputro. (Penulis:Dharma Anggara)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter @kh_notodiputro

Tags

Terkini

Terpopuler