GALAJABAR – Eks Sekretaris Umum (Sekum) Front Pembela Islam (FPI), Munarman baru-baru ini sempat menggemparkan publik lantaran ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri pada Selasa, 27 April 2021.
Menurut informasi yang beredar, penangkapan Munarman ini diduga terlibat baiat teroris. Tak berselang lama, muncul isu miring terkait Munarman yang kembali menghebohkan media sosial.
Ternyata sebuah video yang diduga Munarman sedang check in bersama seorang wanita mendadak viral di media sosial Twitter.
Baca Juga: Divonis Hidup 3,5 Tahun Lagi, Ustaz Zacky Mirza Mengaku Pasrah Kalau Sudah Waktunya
Menyeruaknya isu tersebut bermula dari sebuah akun @BaratCorl***** membagikan video rekaman CCTV yang di dalamnya terdapat momen kebersamaan antara dua orang, menurut dugaan yang beredar orang itu adalah Munarman dan Lily Sofia yang sedang berada di hotel.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan jika tersebarnya video Munarman dengan seorang wanita yang sedang check in di hotel merupakan pelanggaran privasi.
Hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official yang berjudul “KESALAHAN MUNARMAN MASIH DICARI-CARI” pada Jumat, 30 April 2021.
Baca Juga: Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 3)
“Jadi begitu munarman ditangkap, alasannya teroris, lalu disodorkan sesuatu yang dianggap kegiatan tidak bermoral yakni check in sama-sama di hotel,” kata Rocky Gerung.
“Kalaupun itu ada, itu pelanggaran privasi, dan hotel yang bersangkutan juga harus dipersoalkan. Mengapa membocorkan cctv dengan alasan yang tidak ada,” tambahnya.
Menurut Rocky, video itu tidak perlu disebar kecuali memang ada perintah dari hakim untuk menguak kasus yang saat ini tengah berlangsung.
Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 30 April 2021: Rencana Kevin dan Alya, Pasha Marah Besar kepada Dewa
“Kecuali ada perintah dari hakim untuk membongkar kemana saja Munarman selama dalam proses hukum dan segala macam,” ucapnya.
Lantas pengamat politik ini menyimpulkan, bahwa adanya kesamaan dari kasus Munarman dan Habib Rizieq Shihab yang ternyata ada campur tangan dari kekuasaan.
“Jadi terlihat bahwa kekuasaan memang menyusun rencana yang ingin memojokkan Munarman, menjegal moralitasnya itu, supaya setara dengan Habib Rizieq, karena Habib Rizieq juga diperlakukan dengan cara yang sama dulu,” tuturnya.***