Gubernur Anies Baswedan Sebut DKI Jakarta Kolaps Gara-gara Ini

25 Juni 2021, 13:25 WIB
Anies Baswedan sebut DKI Jakarta sedang kolaps. /Instagram Anies Baswedan

GALAJABAR - Sejak beberapa hari yang lalu DKI Jakarta mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.

Dengan melonjaknya kasus Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa kemungkinan besar DKI Jakarta bisa kolaps.

Melalui Instagramnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa DKI Jakarta saat ini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra.

Baca Juga: Tren Wisata Pakai Helikopter 'Private' Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

Pasalnya, jika tidak direspon dengan cepat dan tanggap maka bisa mengakibatkan DKI Jakarta kolaps.

Ia mengatakan bahwa Pemprov DKI akan terus bekerja keras menambah kapasitas pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan ini.

Sementara, hingga saat ini sudah ada 140 rumah sakit yang menjadi rumah sakit rujukam Covid-19.

Baca Juga: Kaisar Jepang khawatir Olimpiade Sebarkan Covid-19

"Di awal Juni ada 106 RS rujukan COVID-19 di Jakarta, sekarang ditambah jadi 140 RS. Dari 6694 tempat tidur utk isolasi, ditambah jadi 8524," tulis Anies Baswedan dikutip Galamedia dari @aniesbaswedan.

Namun lanjut Anies, penambahan itu belum cukup, karen setelah ditambah rumah sakit tersebut langsung terisi hingga 90%.

"Garis warna hitam adalah jumlah tempat tidur khusus pasien Covid di rumah sakit se-Jakarta. Warna biru adalah jumlah pasien covid di kamar isolasi, dan warna merah adalah jumlah pasien covid di ICU," paparnya.

Baca Juga: Daerah di Jawa dan Daerah lain yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Penambahan kasus Covid-19 ini disebabkan dengan adanya varian baru virus corona yaitu varian Delta. Varian Delta sendiri diketahui memiliki laju penularan yang jauh lebih cepat dari sebelumnya.

Anies menegaskan pihaknya sangat serius dalam melakukan testing, hal itu dibuktikan dengan jumlah testing 13,5 kali lipat dari standard minimal WHO.

Hal itu bertujuan agar pemerintah cepat dapat mendeteksi dan menyelamatkan orang-orang yg berisiko.

"Kami tdk mau mengurangi testing agar terkesan baik-baik saja. Jakarta memang sedang tdk baik-baik saja," singgungnya.

Baca Juga: Masih Zona Merah, Seminggu Kedepan Wisatawan Diminta Tidak Berkunjung ke Kota dan Kabupaten Bandung

Bahkan menurut Anies, data jumlah testing dan tracing ini hari ini, 45 persen dari kegiatan testing di seluruh Indonesia ada di DKI Jakarta.

"Ini semua dikerjakan demi melindungi dan demi keselamatan warga Ibu kota," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta diketahui sudah menarik rem darurat dan melalukan PPKM lebih ketat untuk mengurangi laku penyebaran Covid-19.

Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat agar lebih disiplin menerapkan 3M (mencuci tangan/ memakai masker/ menjaga jarak) dan segera divaksinasi.

Selain itu, pihak Pemprov bersama penegak hukum mengaku akan terus mendisiplinkan dan melakukan penindakan, penegakan aturan protokol kesehatan PPKM Mikro di seluruh wilayah DKI Jakarta.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler