Gus Yaqut Sebut Kemenag Hadiah Untuk NU, Ini Tanggapan Kritis Ketua MUI Cholil Nafis

26 Oktober 2021, 13:30 WIB
Ketua MUI pusat, Cholil Nafis. /ANTARA/HO-MUI.

GALAJABAR - Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) terkait Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan untuk umat Islam.

Cholil Nafis menegaskan, Indonesia merupakan hadiah dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk bangsa dan Kementerian Agama itu mengurusi semua agama bahkan kepercayaan.

“Indonesia hadiah dari Allah utk bangsa, dan Kementerian agama itu mengurusi semua agama bahkan kepercayaan. Bukan hadiah buat NU saja,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @cholilnafis, Ahad, 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Sudi Silalahi Meninggal, Mahfud MD: Almarhum Teman Baik Saya

Sementara soal tokoh-tokoh NU yang berjasa bukan hanya untuk NU saja.

“Soal Tokoh2 NU berjasa itu utk bangsa bukan hanya utk NU saja. Begitu saat Kiai Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad utk semua golongan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Gus Yaqut kembali menjadi sorotan usai menyatakan Kemenag adalah hadiah untuk NU.

Hal itu diutarakan Gus Yaqut dalam webinar bertajuk ‘Santri Membangun Negeri WEBINAR INTERNASIONAL PERINGATAN HARI SANTRI 2021 RMI-PBNU’ yang disiarkan di YouTube TV9 Official, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Baca Juga: Ini Potret dan Total Harga Fesyen Item Lesti Kejora di Turki

Menurutnya, belakangan ini banyak muncul perdebatan di internal Kementerian Agama mengenai asal-usul Kementerian Agama.

Salah satu tokoh agama, kata Gus Yaqut, ada yang menyebut Kemenag hadiah negara untuk umat Islam. Tetapi dia dengan tegas membantahnya.

“Saya bantah. Bukan. Kementerian agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU,” ujarnya.

Baca Juga: Tangan Kanan SBY, Mantan Mensesneg Sudi Silalahi Meninggal, Zulkifli Hasan: Kita Patut Kehilangan

Sehingga wajar, sambungnya, jika NU banyak memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag.

“Jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama karena hadiahnya untuk NU,” tandasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler