Natalius Pigai Nilai Pemimpin Selalu Pelihara Penjahat: Tapi Presiden Berlagak Seperti Malaikat!

8 November 2021, 14:00 WIB
Natalius Pigai //Instagram/@natalius_pigai/

 

GALAJABAR – Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhito Rizaldi menyatakan bahwa dalam proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI yang diadakan pada Sabtu, 6 November 2021, pihaknya tidak akan membahas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Jenderal Andika Perkasa.  

Menurut Bobby, proses peradilan kasus pembunuhan tokoh Papua, Theys Hiyo Eluay yang melibatkan nama Andika sudah selesai.

"Saya rasa itu tidak akan dibahas di Komisi I DPR. Kenapa, karena proses peradilannya itu sudah selesai,” ujar Bobby kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis, 4 November 2021.

Baca Juga: Aktor Ajil Ditto Dapat Kejutan dan Banjir Doa di Ulang Tahun Ke-20

Terlebih, sambungnya, sudah ada pihak yang dihukum dalam kasus tersebut.

“Dan sudah ada yang dihukum, ada empat perwira, tiga prajurit, dan hal tersebut tidak ada proses peradilan di peradilan manapun,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bobby memprediksi proses uji kelayakan dan kepatutan Andika nantinya akan berjalan lancar.

Kata dia, anggota Komisi I DPR sudah tampak antusias untuk menggelar uji kelayakan dan kepatutan Andika.

Baca Juga: Dalam Rapat Paripurna, DPR RI Setujui Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI

Eks anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai pun menanggapi hal ini.

Natalius menilai, pemimpin selalu memelihara penjahat dan legislatif, bertindak sebagai alas legitimasi teror-teror yang dilakukan oleh negara.

Hal ini diutarakannya melalui akun Twitter pribadi @NataliusPigai2.

“Pemimpin sll pelihara Penjahat & legislatif bertindak sbg alat legitimasi teror2 yg dilakukan Ngr (state terrorizing) ke Rakyat,” ujarnya dilansir Galajabar Sabtu, 6 November 2021.

Baca Juga: Hujan Berpotensi Menimbulkan Banjir di Wilayah Ini, BMKG keluarkan Peringatan Dini

Namun, di mata dunia, sambungnya, presiden seolah menjadi malaikat penyelamat demokrasi, HAM hingga keadilan.

“Tetapi di dunia presiden berlagak malaikat penyelamat demokrasi, ham, Keadilan. Paradoks!. Sy percaya becik ketitik ala ketara,” pungkasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler