Daerah di Jabar Ingin Bebas dari Blind Spot Internet? Muhammad Farhan: Aktif Komunikasi dengan Kemenkominfo

23 Februari 2022, 16:31 WIB
Daerah di Jabar Ingin Bebas dari Blind Spot Internet? Muhammad Farhan: Aktif Komunikasi dengan Kemenkominfo ./dok.IST /

GALAJABAR - Sampai saat ini, pemerataan akses internet fiber optik di desa-desa tertinggal di Indonesia dinilai masih membutuhkan kepastian.

Tak sedikit pelosok-pelosok terpencil masih tak terjangkau akses sinyal provider, salah satunya Jawa Barat.

Sejumlah daerah di Jabar, masih membutuhkan suport ketersediaan akses internet dengan skala besar.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan mendorong pemerintah di daerah untuk lebih berani dalam berinovasi menerapkan infrastruktur teknologi menyediakan akses internet di pelosok-pelosok.

"Pemerintah di daerah terutama kabupaten perlu lebih aktif menjalin komunikasi dengan Kemenkominfo untuk memanfaatkan berbagai program Nasional untuk diadopsi di daerah," terangnya dalam keterangan pers, Rabu 23 Februari 2022.

Baca Juga: 10 Sikap Teladan Rasulullah SAW kepada Istrinya yang Bisa Dijadikan Teladan

Farhan menuturkan, DPR saat ini terus menekan optimalisasi realisasi Palapa Ring oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kemenkominfo.

Palapa Ring atau kadang disebut dengan istilah 'Tol Langit' merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi dan 440 kota kabupaten di Indonesia.

Total panjang kabel laut akan mencapai 35.280 kilometer dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.

Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Palapa Ring Integrasi menjadi salah satu fokus pemerintah untuk meningkatkan keandalan infrastruktur digital pada 2022.

"Akan dikawal transformasi digital karena Kemenkominfo pun memiliki kepentingan untuk pemerataan distribusi program akses Internet," kata Farhan.

Ia juga memastikan kinerja pemerintah memperluas akses internet ke pelosok-pelosok diawasi intensif oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi 1 DPR.

Baca Juga: Arema FC Bertekad Kalahkan Persebaya Demi Perlebar Jarak dari Bali United, Persib dan Bhayangkara FC

"Secara rutin dalam setiap RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Komisi 1. Menkominfo selalu update perkembangan, apalagi kita juga sudah membentuk Panja Penyediaan Internet," kata pria berkaca mata tersebut.

Lebih lanjut mantan presenter ini menambahkan, kebutuhan internet dengan stabil ini jadi kondisi kritis karena pengembangan daerah dari sektor SDM maupun energi terus meluas ke pelosok.

"Masalah terbesar dalam pengadaaan infrastruktur internet adalah supply energy listrik, jadi harusnya penyediaan akses Internet di 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) sejalan dengan pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan)," tuturnya.

Salah satu pemerataan akses di pelosok yaiti Kabupaten Pangandaran yang mendapat bantuan akses internet Fiber Optik untuk 138 titik tersebar di desa-desa, sekolah, kantor pemerintahan, hingga lokasi wisata dan area publik untuk memangkas kesenjangan sosial dan akses komunikasi dengan daerah lain.

Baca Juga: Jokowi Ingin Aturan JHT Direvisi, Rocky Gerung Tertawa: Pemerintahan Ini Gak Bermutu

Palapa Ring Intergasi
Rencananya pada pertengahan 2022, Bakti akan menggelar lelang untuk pengerjaan proyek Palapa Ring Integrasi. Dalam pembangunan Palapa Ring Integrasi, Bakti membuka diri untuk bekerja sama dengan pemain SKKL internasional.

Teknologi dari pemain SKKL luar dapat diikutsertakan dalam proyek ini. Bakti menyebut pembangunan SKKL Palapa Ring Integrasi membutuhkan dana sekitar Rp8,6 triliun, yang diperoleh dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pembangunan Palapa Ring Integrasi dilakukan dalam dua fase pembangunan. Fase 1 pada 2022 sepanjang 5.226 km dan fase 2 pada 2023 sepanjang 6.857 km.

Total panjang SKKL Integrasi nantinya adalah 12.083 kilometer. Dari total serat optik yang akan dibangun, 8.203 km akan digelar di daratan, 3.880 km di laut, dan sisanya berupa microwave link.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler