Jokowi Sebut Mudik Jalur Darat Paling Berat, Pemerintah Terus Matangkan Manajemen Lalu Lintas

20 April 2022, 18:07 WIB
Ilustrasi kemacetan arus lalu lintas. /Foto: Pixabay/al-grishin/

GALAJABAR - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa arus mudik Lebaran 2022 melalui jalur darat merupakan yang paling berat karena jumlah kendaraannya sangat tinggi.

Dengan jumlah kendaraan yang sangat tinggi, arus mudik jalur darat ini kerap kali menimbulkan kemacetan. Apalagi pada tahun jumlah pemudik diprediksi membludak setelah dua tahun dilarang akibat pandemi Covid-19.

Jokowi mengungkapkan, untuk mengantisipasi kemacetan parah pada arus mudik Lebaran tahun ini, pemerintah terus menyiapkan manajemen lalu lintas.

Baca Juga: Aksi Kejahatan Jalanan Jadi Perhatian saat Mudik Lebaran, Ini Langkah Antisipasi Polresta Bandung

*Terutama pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 28 hingga 30 April," kata Jokowi, dalam keterangan resminya dikutip Galajabar, Rabu 20 April 2022.

Jokowi menyebut tahun ini ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan mudik.

"Angka-angka ini bukan angka yang kecil, sehingga saya ingatkan sudah tiga kali kita ratas-kan untuk manajemen lalu lintas, manajemen traffic-nya betul-betul disiapkan," tegas Jokowi.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah pengaturan dan manajemen lalu lintas, salah satunya dengan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan parah pada puncak arus mudik.

Baca Juga: 8 Tips Mudik Lebaran 2022 Agar Perjalanan Aman dan Nyaman

“Yang sudah disiapkan adalah pengaturan ganjil genap, pengaturan untuk satu arah (one way), dan juga untuk sementara truk dikeluarkan dari jalan tol maupun jalan nasional yang akan dipakai,” terangnya.

Meskipun demikian, Jokowi memandang bahwa rekayasa lalu lintas belum menjamin berkurangnya kemacetan pada puncak arus mudik.

Oleh karena itu, Presiden kembali mengingatkan masyarakat untuk dapat melakukan perjalanan mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan parah.

“Saya mengajak masyarakat untuk mudik, yang memakai mobil lebih awal, daripada nanti macet. Lebih awal mudiknya, yang lewat darat dan pakai mobil. Karena betul-betul angka 23 juta itu bukan angka kecil, 23 juta mobil, 17 juta sepeda motor bukan angka kecil,” pungkasnya.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith

Tags

Terkini

Terpopuler