Perajin Tahu dan Tempe di Jakarta Mogok Produksi, Bisa Berimbas ke Jabar

- 1 Januari 2021, 18:09 WIB
Perajin Tahu di Kota Serang
Perajin Tahu di Kota Serang /

GALAJABAR - Sebagai bentuk protes terus naiknya harga kedelai, sekitar 5.000 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta menghentikan sementara proses produksi pada 1-3 Januari 2021.

Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo, mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap kenaikan harga bahan baku kedelai dari Rp7.200 menjadi Rp9.200 per kilogram.

"Mulai hari ini, tanggal 1 Januari 2021 sampai 3 Januari 2021 para pengrajin tempe tahu, berhenti produksi," kata Handoko dikutip dari Antara, Jumat 1 Januari 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil Terharu dengan Kepatuhan Warga Jabar yang Meminimalisir Mobilitas Malam Tahun Baru

Handoko mengatakan aksi mogok produksi itu telah disampaikan kepada sekitar 5.000 produsen maupun pedagang tahu dan tempe di DKI Jakarta melalui surat nomor 01/Puskopti/DKI/XII/2020 yang dikeluarkan Puskopti DKI Jakarta pada 28 Desember 2020.

Seruan mogok kerja itu juga disampaikan Handoko kepada jajaran pengurus di wilayah Provinsi Jawa Barat.

 Keputusan untuk menghentikan sementara proses produksi, kata Handoko, disepakati jajaran pengurus Puskopti pada Kamis  31 Desember 2021.

Baca Juga: Ide Kang DS, Spanduk Bekas Kampanye Dimanfaatkan Menjadi Kantong

"Malam Sabtu sampai malam Minggu, tanggal 2 Januari 2021 semua tidak berjualan. Malam Senin tanggal 3 Januari 2021 sudah ada penjualan di pasar," ujarnya.

Namun Puskopti mengimbau kepada seluruh anggota untuk menaikkan harga jual tahu dan tempe minimal 20 persen dari harga awal untuk mengantisipasi kerugian.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah