Salah satu pihak yang membutuhkan alat ini adalah sejumlah operator terminal bus umum di DKI Jakarta.
Baca Juga: Polres Jayapura: Belum Ada Kerusakan Akibat Gempa Magnitudo 5,1
Jumlah GeNose yang dibutuhkan operator terminal, ujarnya, disesuaikan dengan jumlah penumpang.
"Yang jelas kebutuhan kita akan disesuaikan dengan jumlah keberangkatan penumpang. Kalau perlu dengan kedatangan penumpang juga," katanya.
Jumlah alat deteksi dini COVID-19 itu akan disesuaikan permintaannya berdasarkan tingkat kemampuan pemakaian.
Baca Juga: Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador Positif Covid-19
Sementara itu, Kepala Terminal Kampung Rambutan, Made Jhoni mengungkapkan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengunjungi Terminal Kampung Rambutan.
"Alatnya sampai hari ini memang belum ada di terminal. Masih dipesan oleh Kementerian Perhubungan. Kita masih menantikan alatnya," katanya.
"Jika saat dilakukan pengecekan secara acak seseorang dinyatakan positif, maka yang bersangkutan tidak dibolehkan berangkat," ujarnya.
Baca Juga: Liga Prancis, Lyon Pesta Gol di Stadion Geoffroy-Guichard
Jhoni mengungkapkan, sesuai arahan Menhub pengadaan alat tes GeNose ditargetkan berlangsung pada Februari 2021.
Terminal Terpadu Pulogebang akan menjadi terminal pertama yang diprioritaskan untuk pengadaan alat GeNose. ***