GALAJABAR - Diawali dengan dugaan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait adanya gerakan pengambilalihan kekuasaan di Partai Demokrat secara paksa oleh lima orang.
AHY menduga bahwa salah satu otak yang mendalangi gerakan tersebut adalah oknum petinggi pemerintah yang dekat dengan Jokowi.
Bola semakin panas, setelah politikus Partai Demokrat Rachlan Nasidik dalam cuitannya di akun twitternya menuding Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai salah satu otak dari gerakan tersebut.
Baca Juga: Duddy Prabowo Sebut Masih Ada Warga Bandung Barat yang Abai Menerapkan Prokes
“Pertemuan itu bukan di kediaman, tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 jam 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi anda. Anda bertemu Marzukie Alie, Jhoni Allen, Nazarudin, dan Darmizal,” ujar Rachian pada akun Twitternya, @RachlanNasidik.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat berpikir bahwa sebenarnya persoalan tersebut bersumber dari internal Partai Demokrat.
Mereka mengganggap isu ini merupakan masalah internal yang dibawa keluar.
Baca Juga: Pernikahan Selebgram Sarah dan Diska Dihadiri Pejabat Tinggi Negara
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Mohammad Qodari menilai isu ini sebagai masalah internal Partai Demokrat yang dicampuri oknum pejabat negara.
Qodari meyakini jika SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) masih memiliki hubungan yang erat dengan istana.