Wamenhan: Efektivitas Pertahanan Negara Ditentukan oleh Teknologi Industri

- 18 Februari 2021, 15:10 WIB
Wamenhan M. Herindra sedang memaparkan soal pentingnya peningkatan teknologi industri pertahanan, Jakarta, 18 Februari 2021. /kemhan.go.id/
Wamenhan M. Herindra sedang memaparkan soal pentingnya peningkatan teknologi industri pertahanan, Jakarta, 18 Februari 2021. /kemhan.go.id/ /

GALAMEDIA – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memberikan keynote speech video conference di kantor Kemenhan, Jakarta pada Kamis, 18 Februari 2021.

Dilansir dari Kemhan, acara tersebut bertajuk Seminar Pertahanan dan Keamanan Nasional Tahun 2021: Disrupsi Teknologi Pada Industri Pertahanan dan Pengembangan Pertahanan Siber Indonesia.

Di era revolusi industri 4.0 saat ini, kemajuan teknologi semakin tinggi dan canggih, sehingga berbagai bidang harus segera menyesuaikan agar tidak tertinggal.

Baca Juga: Resep Dendeng Balado Pedas Mantap, Mudah dan Cepat, Wajib Dicoba!

Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra menyebutkan, teknologi industri pada bidang pertahanan menjadi bagian yang sangat penting karena menentukan efektivitas pertahanan negara.

“Efektivitas pertahanan negara turut ditentukan juga  oleh teknologi dan kemampuan industry pertahanan dalam memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Non Alutsista,” ujarnya.

Herindra mengatakan bahwa pemerintah mempunyai visi yang ditetapkan pada 2020 hingga 2024.

Baca Juga: Seteru dengan Netizen, Rizal Ramli: Inilah Contoh BuzzerRp, Pake Foto Jilbab Tweet-nya Kotor Sekali!

Visi tersebut yakni mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.

Menurut Herindra, agar visi tersebut terwujud, maka pemerintah akan menempuh satu misi yang sudah ditetapkan.

Misi tersebut yaitu memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar memiliki rasa aman bersama.

Saat ini Kementerian Pertahanan telah merumuskan arah dan kebijakan untuk mengembangkan industri pertahanan cerdas.

Baca Juga: Jengkol Bukan Hanya Disukai Masyarakat Indonesia Lho, Ternyata Orang Jepang Juga Menyukainya

Arah dan kebijakan tersebut akan dilaksanakan melalui pembangunan sinergi dari berbagai lini terutama dalam hal riset serta pengembangan teknologi industri.

Wamenhan menyebutkan bahwa penguasaan teknologi inti adalah program prioritas dalam mengembangkan teknologi pertahanan.

Penguasaan teknologi inti ini akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan teknologi termutakhir.

Baca Juga: Pamit Undur Diri dari Jabatan Wakil Wali Kota Palu, Ini Kata Pasha Ungu

Pemerintah mengharapkan langkah strategis yang dilakukan tersebut dapat mendorong pengembangan industri nasional untuk menciptakan produk pertahanan.

“Diperlukan pengembangan produk industri pertahanan yang strategis dan memiliki teknologi tinggi yang melibatkan lebih dari satu industri pertahanan,” tutur Wamenhan.

Herindra menambahkan bahwa pengembangan teknologi industri jangka panjang akan membentuk ekosistem industri pertahanan.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis dan Link Streaming Ikatan Cinta 18 Februari 2021: Nino Curiga, Al Nyari Tahu Asal-usul Reyna

Saat ini, disrupsi teknologi industri 4.0 semakin massif menyebar di berbagai bidang, termasuk pertahanan.

“Revolusi industri 4.0 memperluas dimensi pertempuran yang terdiri dari dimensi darat, laut, dan udara ke dimensi ruang angkasa dan ruang siber (Network Centric Warfare),” kata Herindra.

Dirinya mendorong agar seluruh industri pertahanan yang ada di Indonesia untuk segera menyesuaikan sistem pertahanan nasional dengan teknologi industri 4.0.

Baca Juga: Terlibat Narkoba, Polrestabes Bandung Tangkap Mantan Istri Personel The Titans di Rumah Kontrakan

Selain itu, Wamenhan memfokuskan perhatian terhadap peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Siber agar dapat menghadapi tantangan ke depan.

“Untuk itu diharapkan melalui kegiatan seminar ini seluruh stakeholder dapat memberikan masukan dan sumbangsih berarti bagi kemajuan teknologi dan kemandirian industri pertahanan nasional,” tambah Wamenhan.

Acara ini dilaksanakan secara virtual oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Universitas Pertahanan (Unhan) yang diikuti 650 peserta dari berbagai komunitas dan lembaga. (Penulis: Naufal Althaf M.A.)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Kemhan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah