GALAJABAR – Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatera Utara telah menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, 5 Maret 2021.
Penetapan Moeldoko tersebut membuat gerakan kudeta untuk melengserkan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin terlihat jelas.
Menanggapi hal tersebut, Ketum Asosiasi Pengusaha Pemula Seluruh Indonesia (Asoppsi) menyebut bahwa organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama (NU) telah melakukan pergerakan untuk membantu menyelesaikan polemik KLB tersebut.
Baca Juga: Valentino Rossi Tidak Puas Dengan Sasis Baru YZR-M1: Saya Merasa Sasis Ini Lebih ke Versi 2020
Menurutnya, terdapat sepuluh kiai besar dari NU Banyuwangi bekerja sama dengan Partai Demokrat Banyuwangi untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat sebelum KLB tersebut disahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Jika KLB tersebut disahkan maka hal tersebut dapat mencederai kesejahteraan masyarakat sekaligus demokrasi di Indonesia.
“10 kyai besar NU Bergabung ke Partai Demokrat Banyuwangi Demokrat akan selalu memperjuangkan kesejahteraan Masyarakat #KLBPalsu Kami Bersama AHY,” ujar Ajeng yang dikutip Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @ajeng_cute16, 9 Maret 2021.
Baca Juga: Kaesang Buka Suara Mengenai Isu yang Beredar: Sudah Putus Sejak Januari, Waktu Itu Aku Dimaki
Di dalam cuitannya, wanita yang kerap disapa Ajeng Cute ini turut mengunggah sebuah foto yang menunjukkan kebersamaan antara NU Banyuwangi dengan Partai Demokrat Banyuwangi.
Foto tersebut diambil ketika acara Harlah Virtual NU Banyuwangi. Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Harlah NU ke-98.