Siap-Siap Ganti TV! Pemerintah Akan Berhentikan Layanan TV Analog Mulai 2 November 2022, Begini Penjelasannya

- 15 Maret 2021, 10:31 WIB
Ilustrasi menonton televisi.*
Ilustrasi menonton televisi.* /Pixabay/Victoria_Borodinova

Tujuan peralihan ini tentu saja dalam rangka meningkatkan kualitas konten yang bisa dinikmati masyarakat.

"Jadi saya ingin mengajak masyarakat segera beralih ke digital juga, karena banyak sekali konten-konten yang ditawarkan oleh stasiun TV sekarang secara simultan yang sudah digital. Saya mendapat laporan terus dari stasiun TV bahwa dia sudah membuka digital di daerah mana saja dan begitu saya cek bagus sekali, " ujarnya.

Selain itu kata Ramli, keuntungan lain dari aspek teknologi terjadi secara signifikan.

"Karena kalau misalnya dulu yang namanya satu kanal itu hanya bisa digunakan oleh satu TV, Kalau di sini bisa sampai 12 TV," jelasnya.

Ia mengibaratkan dengan layanan 5G pada jaringan seluler yang membuat kecepatan semakin tinggi.

Baca Juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Mantan Ketua MK: Ide yang Buruk, Cuma Digulirkan Sebagai Jebakan Saja

"Saat ini masyarakat keluhannya hanya satu, sinyal internet jelek dan seterusnya, antara lain karena frekuensi kita terbatas," papar Dirjen Ramli.

Keuntungan lain juga terlihat dari segi ekonomi, misalnya jika 10% broadband internet bertumbuh, akan ada dampak sekitar 1,25% untuk pertumbuhan ekonomi.

"Ini kan sebetulnya spektakuler dan sekarang kita rasakan ketika semua orang yang berhenti berkegiatan seperti di mall tutup, tempat wisata tutup dan lain-lain, tapi yang namanya perdagangan online jalan terus, karena apa? Karena internet," katanya.

Menurut Dirjen Ramli, salah satu sektor yang tidak sesuai dengan keinginan pandemi Covid-19 adalah akses ekonomi melalui jaringan telekomunikasi.

Halaman:

Editor: Digdo Moedji

Sumber: kominfo.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah