GALAJABAR - Masih hangat diperbincangkan oleh publik terkait perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat dan tidak berminat untuk menjabat menjadi Presiden selama tiga periode.
“Saya sama sekali tidak memiliki niat, juga tidak berminat untuk menjadi presiden tiga periode,” tegas Jokowi dilansir Galajabar dari saluran YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Teddy Gusnaidi Unggah Foto Rumah DP 0 persen: Cuma Buat Satu Orang dan Satu Kecoa?
"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," sambung Jokowi.
Menanggapi pernyataan Jokowi yang menyatakan bahwa dirinya tak berniat menjabat selama tiga periode, Haris Azhar selaku Direktur Eksekutif Kantor Hukum Lokataru justru meragukan pernyataan Jokowi tersebut.
Pernyataan Haris Azhar tersebut disampaikan di dalam talkshow Mata Najwa seperti yang dikutip Galajabar dari akun Twitter @MataNajwa pada Kamis, 18 Maret 2021.
Menurut Haris Azhar, pernyataan Jokowi dinilainya terkadang berbeda seperti cuaca, berubah-ubah.
"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," sambung Jokowi.
Menanggapi pernyataan Jokowi yang menyatakan bahwa dirinya tak berniat menjabat selama tiga periode, Haris Azhar selaku Direktur Eksekutif Kantor Hukum Lokataru justru meragukan pernyataan Jokowi tersebut.
Pernyataan Haris Azhar tersebut disampaikan di dalam talkshow Mata Najwa seperti yang dikutip Galajabar dari akun Twitter @MataNajwa pada Kamis, 18 Maret 2021.
Menurut Haris Azhar, pernyataan Jokowi dinilainya terkadang berbeda seperti cuaca, berubah-ubah.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Sang Penyair Angin, Venti dari Genshin Impact
Haris Azhar kemudian mengatakan bahwa meski Jokowi dengan tegas mengatakan tidak berniat menjabat presiden selama tiga periode, namun Haris Azhar meyakini bahwa di lapangan Jokowi telah melakukan agenda lain seperti melakukan koalisi.
Haris Azhar kemudian mengatakan bahwa meski Jokowi dengan tegas mengatakan tidak berniat menjabat presiden selama tiga periode, namun Haris Azhar meyakini bahwa di lapangan Jokowi telah melakukan agenda lain seperti melakukan koalisi.
“Problemnya, statement (Presiden Jokowi) kadang beda seperti cuaca, berubah-ubah. Memang Jokowi tidak berminat, tapi (sudah) ada agenda lain di lapangan seperti koalisi-koalisi,” tutur Haris Azhar dilansir Galajabar dari akun Twitter @MataNajwa.
“Problemya, statement (presiden) kadang beda seperti cuaca. Berubah-ubah. Memang pak Jokowi tidak berminat, tapi (sudah) ada agenda lain di lapangan seperti koalisi-koalisi,” kata Haris Azhar, Direktur Eksekutif Kantor Hukum Lokataru. #MataNajwaGaduhTigaPeriode— Mata Najwa (@MataNajwa) March 17, 2021
Haris Azhar kemudian menyatakan ketidaksinkronan antara pernyataan Jokowi dengan proses politik yang terjadi.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Sampaikan Ucapan Selamat Dies Natalis Ke-65 untuk IPDN
“Ada yang tidak sinkron antara pernyataan Presiden dengan proses politik yang terjadi. Dia nanti mungkin akan menolak, tapi akan tetap didaulat,” ujar Haris Azhar.
“Ada yang tidak sinkron antara pernyataan presiden dengan proses politik yang terjadi. Dia nanti mungkin akan menolak tapi akan tetap didaulat,” kata Haris Azhar, Direktur Eksekutif Kantor Hukum Lokataru. #MataNajwaGaduhTigaPeriode— Mata Najwa (@MataNajwa) March 17, 2021
“Jokowi harus paham, dia merepresentasikan lembaga kepresidenan. Lembaga ini, dia harus diuji dan dipertarungkan,” sambung Haris Azhar.
Haris Azhar kemudian mengimbau Jokowi agar dapat memastikan agenda hingga tahun 2025.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 18 Maret 2021: Heboh! Dewa Umumkan Kehamilan Alya, Nana Syok!
“Harusnya dia memastikan ada agenda sampai 2025. Memastikan semua berpartisipasi dalam pembangun-pembangunan,” imbau Haris Azhar.
Mendengar pendapat Haris Azhar, Fadjroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden membantah dengan tegas.
“Tidak benar itu. Kita pegang pernyataan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan. Bukan spekulasi liar seperti yang dikatakan Haris Azhar,” tegas Fadjroel Rachman. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***
Mendengar pendapat Haris Azhar, Fadjroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden membantah dengan tegas.
“Tidak benar itu. Kita pegang pernyataan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan. Bukan spekulasi liar seperti yang dikatakan Haris Azhar,” tegas Fadjroel Rachman. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***