Network
GALAJABAR - Belakangan ini tengah banyak disoroti mengenai tuduhan radikalisme kepada Mantan Wakil Ketua Umum (waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin.
Dalam kesempatannya diwawancarai oleh Fadli Zon yang dilansir Galajabar dari video Youtube Fadli Zon Official, pada Selasa, 23 Maret 2021, Din Syamsudin menjelaskan apa yang terjadi terhadap dirinya yang dituduh radikal.
Din Syamsudin menilai masih banyak orang yang salah memahami bahwa sebenarnya kini Din Syamsudin hanya sedang berjuang, untuk meluruskan kiblat bangsa, yang dinilainya telah dan tengah melenceng dari cita-cita awal.
Baca Juga: Ikatan Cinta 212 : Akting Ibu Rosa, Al, dan Andin Mendapat Berbagai Pujian Warganet
Hal tersebut diutarakannya, mengingat telah banyak analisis dari berbagai pihak, tokoh, serta dirinya sendiri yang mengatakan, bangsa dan negara Indonesia kini tengah mengalami deviasi, distorsi, serta disorientasi kehidupan nasional dari nilai-nilai dasar.
Terdapat 119 undang-undang yang dinilainya bertentangan dengan konstitusi, yang hal tersebut bisa dipertanggung jawabkan secara akademik olehnya.
"Telah dan tengah terjadi deviasi, distorsi, ditambah satu diksi disorientasi kehidupan nasional dari nilai-nilai dasar," ungkapnya.
Baca Juga: Antisipasi Perang Kapal Selam, Pengamat: TNI AL Harus Siapkan Variasi Taktik dan Strategi
"Ini bisa dipertanggungjawabkan secara akademik," tambahnya.
Kemudian Din Syamsudin menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menghianati juga menghancurkan bangsanya sendiri. Dirinya hanya bermaksud untuk meluruskan bangsa yang dinilainya sudah melenceng tersebut.
"Inilah perjuangan sekarang lewat berbagai lini di mana saya berada di dalamnya, termasuk di KAMI semata-mata untuk meluruskan kiblat bangsa," tegas Din Syamsudin.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Maret 2021: Papa Surya Lakukan Hal ini Agar Mama Rosa Percaya Andin Tak Membunuh Roy
Din Syamsudin juga mengetahui akan adanya beberapa pihak yang tidak berkenan, dengan tindakannya tersebut.
Dalam penuturannya, Din Syamsudin menganggap orang yang mengatakan dirinya radikal, hanya salah kaprah dan dirinya tidak terlalu menanggapi hal tersebut.
Hal tersebut dinilai Din Syamsudin sebagai masalah kecil, dan tidak terlalu mengambil fokus terhadapnya.
Baca Juga: Tanggapi Kisruh Politik Saat Ini, Puan Maharani: Terapkan Etika Politik Tiap Anggota DPR
Din mengatakan Itu hanya sebagian kelompok alumni ITB saja. Akan tetapi ilmuan serta senat di ITB tidak bertentangan dengannya.
"Itu hanya salah kaprah saja. Itu kan hanya segelintir alumni ITB, masih banyak alumni lain yang tidak berpendapat demikian. Ilmuwan yang ada di ITB seperti senat akademik, tidak demikian," ujarnya. (Penulis: Diyang Mardiana Fajar Nugraha)***
