Habis Kisruh Impor Beras, Terbitlah Impor Daging

- 29 Maret 2021, 23:01 WIB
Ilustrasi Daging Sapi di Pasar
Ilustrasi Daging Sapi di Pasar /Pixabay/
GALAJABAR– Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra mengharapkan agar distribusi daging impor untuk Mei 2021 dapat masuk sebelum Hari Raya Idulfitri.

Jika meninjau neraca ketersediaan daging sapi 2021, maka Kemendag memprediksikan akan terjadi peningkatan kebutuhan daging sapi di Indonesia pada Maret, April dan Mei 2021.

Pada Maret 2021, kebutuhan daging sapi di Indonesia berada di kisaran angka 52.156 ton pada Maret 2021. Selanjutnya pada April 2021 akan mengalami kenaikan hingga mencapai angka 59.979 ton. Sedangkan, pada Mei 2021 akan menembus angka 76.769 ton.
 

Menanggapi hal tersebut, PT Berdikari yang bertindak sebagai BUMN peternakan telah memiliki rencana untuk mendatangkan 420 ton daging sapi impor asal Brasil ebelum Hari Raya Lebaran yang jatuh pada 13-14 Mei 2021.
 
"Total bisa 420 ton (daging sapi impor) bisa masuk sebelum Hari Raya Lebaran," ujar Direktur Berdikari, Harry Warganegara yang dikutip galajabD  dari Antara, 29 Maret 2021.
Harry menguraikan pada April 2021, PT Berdikari akan keiner yang berisi sekitar 196 ton daging sapi.

Menurutnya, usaha untuk mendatangkan daging sapi dari Brasil dianggap sedikit sulit, lantaran PT Berdikari sendiri baru menerima tugas pada Februari 2021 sehingga pada Maret 2021 baru dapat melakukan pemesanan.
 

Hal tersebut telah menunjukkan bahwa beberapa produsen daging sapi di Brasil baru dapat mengerjakan produksi pada Maret 2021 dengan proses pendistribusian yang diprediksikan menghabiskan waktu sekitar 45-50 hari untuk sampai di Indonesia.
Selain itu, saat PT Berdikari menerima tugas, harga daging di Brasil telah alami peningkatan sekitar 30% ketimbang tahun kemarin.

"Sampai dengan sekarang per Senin (29 Maret 2021), kita sudah ada 79 kontainer daging sapi yang sudah dibooking dari Brasil di mana 15 kontainer milik Berdikari sendiri dan sisanya punya teman-teman distributor (swasta)," ujar Direktur Utama Berdikari tersebut. 
 
 
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengungkapkan bahwa tahun 2021 Indonesia tak akan lagi mengimpor beras karena masih banyak beras impor yang belum terpakai.

Berdasarkan data dari Perum Bulog, stok beras impor dari pengadaan tahun 2018 sebanyak 1.785.450 ton beras, masih tersisa 275.811 ton beras yang belum tersalurkan.
Mirisnya, 106.642 ton di antaranya merupakan beras yang sudah turun mutu. 
 
Menurut Buwas, beras yang sudah turun mutu dapat diatasi dengan cara mencampurkannya dengan beras dalam negeri.
 
Baca Juga: Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Anies Baswedan Nonaktifkan Kepala BPPBJ
Namun, cara tersebut memerlukan waktu yang lebih panjang. Jadi, distribusi ke masyarakat pun menjadi semakin lambat.  Selain itu, beras impor juga kurang disukai masyarakat adalah rasanya yang kurang cocok di lidah orang Indonesia.
Oleh karena itu, Buwas meminta kepada pemerintah khususnya Mendag Lutfi untuk segera membatalkan rencana impor 1 juta ton beras. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x