Walaupun pihak Kemendikbud dalam hal ini Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid telah memberikan klasifikasinya, akan tetapi kecaman justru kembali datang dari tokoh nasional.
Kali ini kecaman datang dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis yang mempertanyakan para pejabat terkait yang seakan-akan sengaja melakukan penghilangan KH Hasyim Asyari dari Kamus tersebut.
Baca Juga: Bus yang Ditumpngi Tak Laik Jalan, Puluhan Penumpang Terpaksa Diturunkan
Melalui akun Twitter pribadinya, Kamis 22 April 2021 Cholil Nafis menyampaikan kekecewaan dan kecamannya itu terhadap Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud.
Cholil Nafis mengatakan jika Kamus Sejarah Indonesia yang melupakan para pendiri bangsa tersebut sudah dianggapnya telah mengkristalkan sejarah perjuangan ulama.
Lebih lanjut, Cholil Nafis mempertanyakan bagaimana bisa mengajarkan sejarah kepada bangsa Indonesia, apabila penulis dan pejabat bidang sejarah saja lupa dengan para pendiri NKRI.
"Bagaimana bisa mengajarkan sejarah kepada bangsa ini jk penulis dan pejabat kesejarahan bangsa alpa dg pelaku sejarah dan pendiri NKRI," tanya Cholil Nafis.
Baca Juga: Kades Haurpugur Saepul Azhari Sebut Pencapaian SDGs Desa Dalam Siituasi Pandemi Covid-19 t Tidaklah Mudah
Bahkan dari masalah tersebut, Cholil Nafis meminta kepada pemerintah untuk segera merevisi Kamus Sejarah Indonesia Jilid I itu.
Tak hanya itu, ia juga meminta para pejabat yang terkait dalam penyusunan Kamus Sejarah Indonesia Jilid I itu untuk segera diganti oleh orang yang lebih kompeten.
"Revisi bukunya dan ganti pejabatnya," pungkasnya.***