GALAJABAR - Wakil Ketua DPR, Aziz Syamsuddin kini tengah menjadi buah bibir masyarakat Indonesia perihal dugaan keterlibatan dirinya pada kasus suap.
Kasus suap tersebut melibatkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Stefanus Robin Pettuju dengan Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial.
Ketua KPK, Firli Bahuri mengungkapkan bahwa Aziz Syamsuddin berperan sebagai aktor utama dalam pertemuan antara Stefanus Robin Pettuju dengan M Syahrial.
Baca Juga: Kylian Mbappe Terancam Absen di Semifinal Liga Champions Lawan Manchester City
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik, Rocky Gerung menyebut, insiden tersebut telah membuat sejarah KPK menjadi sejarah yang kelam.
“Yang akan diingat bukan hanya sejarah buruk KPK, tetapi sejarah buruk Jokowi (Joko Widodo),” ujar Rocky Gerung yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Ahad, 25 April 2021.
Menurutnya, hal tersebut dapat dibuktikan dengan bertumpuknya kasus tindak pidana korupsi di era Presiden Jokowi yang belum terselesaikan.
Baca Juga: IIMS Hybrid 2021 Resmi Ditutup, Total Transaksi Capai Rp1 Triliun
Namun, masalahnya menurut Rocky, kasus korupsi yang menyangkut pejabat kuat di era Jokowi terkesan hampir tidak ada yang diselesaikan.
“Hukumannya sangat minimal bahkan dicari-cari keterangan supaya ada keringanan,” ungkap Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyebut, komitmen pemberantasan korupsi di era Presiden Jokowi hanya ucapan kampanye belaka.
Baca Juga: Persib vs Persija, Berikut Ini Perkiraan Susunan Pemain Maung Bandung di Laga Malam Nanti
“Konsistensi yang bagus dari Jokowi adalah memburukkan KPK. Itu konsistensi yang bagus dari beliau,” kata Rocky Gerung.
Maka dari itu, Rocky Gerung menilai bahwa rakyat Indonesia kini sudah tidak percaya dengan KPK meskipun pimpinannya sendiri telah berjanji akan menegakkan kembali integritas KPK.
“Kenyataan hari ini, kan tokohnya Wakil Ketua DPR tuh dan kita tahu bahwa korupsi itu selalu terjadi kalau ada surplus kekuasaan,” ungkap Rocky.
Baca Juga: Kekerasan Daring Makin Masif, Klub Liga Inggris Sepakat Boikot Medsos
Menurutnya, Aziz Syamsuddin merupakan salah satu sosok yang paling disegani di DPR dan paling berkuasa dalam penentuan sah atau tidaknya UU khususnya UU KPK.
Rocky Gerung mengaku sangat kecewa dengan Aziz Syamsuddin karena kekuasaannya tidak dipakai untuk menegakkan keadilan rakyat, melainkan digunakan untuk melakukan tindak pidana korupsi.
“Urusan praduga tak bersalah itu urusan hakim. Berbeda dengan masyarakat, masyarakat berhak menduga bersalah Aziz karena dia telah membuat kecewa masyarakat,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: 99 Peserta Ikuti Lomba Puisi Majelis Sastra Bandung, Ini Dia Para Pemenangnya
Menurutnya, korupsi itu perampasan hak rakyat Indonesia untuk menikmati kesejahteraan yang seharusnya mereka dapatkan.
“Saya selalu katakan bahwa korupsi itu bukan karena kekurangan moral, tetapi kelebihan atau surplus penguasa tuh,” pungkasnya. (Penulis: Dharma Anggara)***