Dulu Bela, Kini Sosok Ini Belah Kebhinekaan, Rachland: Ia Belah Semua Lawan Politiknya

- 27 Mei 2021, 20:17 WIB
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. /
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. / /Dok.Partai Demokrat

GALAJABAR – Rachland Nashidik turut memperhatikan ihwal panasnya polemik Tes Wawasan Kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rachland Nashidik menganggap bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok yang harus bertanggung jawab atas polemik TWK KPK.

Menurutnya, Presiden Jokowi sebenarnya sudah dari sejak lama dikritik perihal TWK KPK.

Baca Juga: Khalid Basalamah Sebut Tak Usah Nyanyikan Lagu Indonesia Raya, Teddy Gusnaidi Naik Pitam

Ketika mulai memberikan tanggapan terkait TWK KPK, menurutnya, Presiden Jokowi telah memberikan pernyataan yang memecah belah kebhinekaan masyarakat Indonesia.

“Sudah lama dikritik: Jokowi "membela kebhinekaan" dengan cara membelah dan menyingkirkan,” ujar politisi Partai Demokrat, melalui akun Twitter @RachlanNashidik pada Kamis 27 Mei 2021.

Selain itu, Rachland juga merasa heran dengan isu Taliban yang melekat kuat dengan TWK KPK.

Baca Juga: Pandemi Covid-19: 13 Ribu Pelaku UMKM di Kota Cimahi Gulung Tikar

Menurutnya, isu Taliban itu tidak memiliki hubungan sama sekali dengan TWK.

Hal tersebut kata Rachland, disebabkan karena isu Taliban itu tidak ada hubungan dengan wawasan kebhinekaan seseorang.

“Tapi dari kasus KPK kini kita tahu, tudingan " Taliban " itu, " test kebangsaan (TWK) " itu, tak berhubungan dengan kebhinekaan,” ungkap Rachland.

Maka dari itu, Rachland menegaskan bahwa Presiden Jokowi menjadikan TWK KPK sebagai alat untuk membelah dan menyingkirkan siapa saja yang menjadi penghalang politik istana.

Baca Juga: EKSKLUSIF! Berikut Pernyataan Pegawai KPK, Novel Baswedan : Kami Seperti Lebih Buruk dari Koruptor

“Ia membelah dan menyingkirkan sesiapa yang menghalangi politik istana,” pungkas Rachland.

Kemudian cuitan tersebut mendapatkan tanggapan dari salah satu warganet +62 dan ia pun meminta kepada Rachland Nashidik untuk introspeksi diri sebelum berbicara soal KPK.

“Belilah cermin terus bercermin, apakah yang didalam cermin Pak Rachland atau malah pak Antasari? Atau malah pak Anas?,” tulis akun @har***.

Baca Juga: Satgas Citarum Harum Sektor 22 dan Aparat Pemkot Bandung Atasi Sampah di Curug Adun Babakan

Tidak hanya itu, ada juga warganet +62 yang merasa sedih dengan apa yang terjadi di KPK saat ini.

“Gue jadi sedih dengarnya ini sangat menzalimi wong licik ehh maksudnya wong cilik,” tulis akun@dar***. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah