Menjawab Isu Radikal dan Tuduhan Taliban, Penyidik KPK Buka Suara: Saya Kristen, Apa Dasarnya Dibilang Taliban

- 27 Mei 2021, 18:58 WIB
Para Pegawai KPK yang tak lulus TWK mulai berani buka suara terkait tuduhan radikal hingga Taliban.
Para Pegawai KPK yang tak lulus TWK mulai berani buka suara terkait tuduhan radikal hingga Taliban. /tangkapan layar/Youtube Watchdoc Documentary//

GALAJABAR - Polemik yang terjadi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sepertinya masih akan terus berlanjut.

Hal itu buntut dari adanya para penyidik dan pegawai KPK yang tidak lulus dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).

Kabar terbaru menyebutkan, bahwa ke-51 penyidik dan pegawai KPK akan diberhentikan karena tidak lulus dalam TWK.

Seperti diketahui, TWK merupakan salah satu syarat peralihan status kepegawaian menjadi aparatur sipil negara (ASN).

 
Baca Juga: Harus Menunggu 2 Tahun, Akhirnya Guru Ngaji di KBB Terima Insentif

Namun, para penyidik dan pegawai KPK yang tak lulus TWK tersebut kini terang-terangan mulai buka suara di hadapan publik.

Mereka buka suara terkait TWK yang dianggapnya penuh kejanggalan dan tak ada korelasinya dengan pemberantasan korupsi.

Bagaimana tak janggal, mengingat dalam TWK tersebut justru terdapat soal-soal yang tidak ada hubungannya dengan korupsi seperti FPI, HTI, DI/TII, hingga LGBT.
 
Baca Juga: Masih Ada Perusahaan di KBB Belum Daftarkan Pekerjanya ke BPJS Kesehatan

Salah satu Penyidik KPK yang tak lulus TWK yakni Benydictus Siumlala Martin, mengatakan terdapat soal yang menurutnya janggal dalam TWK tersebut.

Ia pun mencontohkan terkait soal TWK tersebut yang meminta pendapat tentang OPM, DI/TII, HTI hingga FPI dan LGBT.

Menurut Benydictus Siumlala Martin, soal-soal TWK tersebut tidak ada korelasinya sama sekali dengan pemberantasan korupsi.
 
Baca Juga: Link Streaming Badai Pasti Berlalu, 27 Mei 2021: Leo Ungkap Kebusukan Helmi ke Pa Dicky

"Apa pendapat anda tentang OPM, DI/TII, HTI, FPI, lalu LGBT. Tidak ada korelasinya sama sekali dengan pemberantasan korupsi," kata Benydictus, dikutip galajabar dari Kanal Youtube Watchdoc Documentary, Kamis 27 Mei 2021.

Di tengah polemik yang sedang terjadi tersebut, para penyidik KPK itu justru ditimpa isu yang lebih parah terkait radikal dan Taliban.

Para penyidik yang tak lulus TWK tersebut diterpa isu terlibat gerakan radikal hingga dituduh mendukung Taliban.
 
Baca Juga: FANTASTIS! Utang Indonesia Mencapai Rp6000 Triliun, Termasuk 5 Besar di Duniakah ?

Isu itu secara sengaja digaungkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab, yang bertujuan melemahkan para penyidik KPK tersebut.

Diketahui para penyidik KPK yang tak lulus TWK itu, memiliki integritas yang tinggi dalam hal mengungkap kasus-kasus korupsi.

Maka wajar saja apabila para penyidik KPK yang tak lulus TWK itu disasar dengan isu radikal hingga dituduh mendukung Taliban.
 
Baca Juga: BKD Jabar Bagikan Tips Agar Sukses Menjalani CPNS dan PPPK

Penyidik KPK yang juga tak lulus dalam TWK, Herbert Nababan pun tampak geram ketika mendengar ia dan rekan-rekannya diterpa isu radikal hingga Taliban.

Bahkan menurut Herbert Nababan, tuduhan Taliban terhadap dirinya itu sangat tidak mempunyai dasar, mengingat ia merupakan pemeluk agama Kristen.

"Saya Kristen, apa dasarnya dibilang Taliban," terang Herbert Nababan.

Hal serupa juga dikatakan penyidik KPK lainnya yakni, Andre Dedy Nainggolan yang merupakan pemeluk agama Kristen.
 
Baca Juga: 8 Makanan Indonesia Ini Ternyata Mendunia Lho! Dijual dengan Harga Selangit

Andre Dedy Nainggolan menjawab isu tersebut dengan candaannya dengan mengatakan bahwa dirinya  bukan "Taliban' melainkan 'saliban'.

"Oh saya bukan 'Taliban' saya 'Saliban', akhirnya saya bawa bercanda saja," tandas Andre.

Dari pengakuan para penyidik KPK tersebut tentang latar belakang agamanya, memang sangat tidak memungkikan bahwa mereka terlibat radikal hingga mendukung Taliban.

Bahkan pegawai KPK lainnya, Riswin yang merupakan keturunan Chinese, dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada Taliban di KPK.
 
Baca Juga: Masya Allah, Bulan Mei Ini Langit Indonesia Tidak Hanya Dihiasi Gerhana Bulan, Nantikan 4 Fenomena Menakjubkan

Riswin menegaskan apabila ada Taliban di KPK, menurutnya ia tidak akan bisa hidup di KPK, mengingat latar belakang agamanya Buddha.

"Saya China, agama keluarga saya Buddis, kalau di KPK beneran ada Taliban, memang bisa orang kaya saya hidup disitu? empat tahun loh," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah