Polemik Anggaran Pertahanan, Pengamat Ekonomi: Pembocor Harusnya Dapat Hadiah Karena Telah Menyelamatkan Anak

- 3 Juni 2021, 13:01 WIB
Prabowo Subianto (kiri) bersama Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan). Prabowo akan jelaskan di DPR soal pembelian alutsista TNI.
Prabowo Subianto (kiri) bersama Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan). Prabowo akan jelaskan di DPR soal pembelian alutsista TNI. /Instagram/dahnil_anzar_simanjuntak

GALAJABAR - Pengadaan dan pembelian alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan anggaran mencapai Rp1.700 triliun menuai pro-kontra di Indonesia.

Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Juru Bicara (Jubir) Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menduga ada motif politik di balik tersebarnya dokumen rancangan peraturan presiden mengenai alpalhankam.

Dahnil menegaskan bahwa draf dokumen yang beredar tersebut masih dalam tahap pembahasan, sehingga ia menyanggah Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah membeli alutsista (alat utama sistem senjata) Tentara Nasional Indonesia menggunakan dana pinjaman luar negeri sebesar Rp1.700 triliun.

Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi dan Khofifah Ingin HRS Dibebaskan Agar Mereka Tidak Kena Hukuman

“Jadi kalau ada yang mengembangkan isu simpang siur seolah-olah Kemhan sudah melakukan belanja dan akan belanja Rp1.700 triliun itu penuh dengan motif politik,” ucapnya di daerah Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021.

Lebih lanjut ia menegaskan rancangan perpres tentang belanja alutsista tersebut adalah dokumen rahasia. Dokumen tersebut kata dia, ibarat rahasia negara yang belum matang.

“Disebar-sebarkan padahal ini ibarat sebagai rahasia negara yang belum matang sama sekali,” terangnya.

Baca Juga: Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 29)

Ia menilai bahwa menyebar dokumen seperti itu adalah tidak pantas dan layak.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x