Eks Petinggi BUMN Ramalkan Satu Lagi Perusahaan Pelat Merah Bakal Bernasib Seperti Garuda Indonesia

- 23 Juni 2021, 21:12 WIB
Muhammad Said Didu.
Muhammad Said Didu. /Facebook Muhammad Said Didu/

GALAJABAR - Eks Sekretaris Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu mengungkapkan bahwa ada lagi perusahaan pelat merah yang bakal merugi.

Sebelumnya, BUMN yang telah dinyatakan rugi yakni Garuda Indonesia. Kini nasib serupa dikatakan Said Didu akan bernasib sama.

Perusahaan BUMN yang dikatakan Said Didu yakni PT KAI. Sebelumnya, perusahaan tersebut juga sempat dikabarkan alami kerugian Rp300,4 miliar.

Baca Juga: Uus Sindir Jerinx Soal Covid-19: Jangan Bilang Gak Percaya, Padahal Mah Cuma Sekedar Berpikir Nalar

"Salah satu proyek calon merugi dan akan membebani, PT KAI," cuit Said Didu dalam Twitter @msaid_didu dikutip Galamedia Rabu, 23 Juni 2021.

Berkaitan itu, ia bahkan mempersilakan ucapannya itu disimpan sebagai bukti bahwa ungkapannya benar.

"Silakan simpat twit saya ini sebagai bukti," tegasnya.

Bukan tanpa alasan, ia mengatakan hal demikian lantaran beberapa indikasi yang muncul pada perusahaan transportasi andalan Indonesia itu.

Baca Juga: Indonesia Tembus 2 juta Kasus Covid-19, Politsi PKS: Perlu Kebijkan Ekstrem, Kalau Bisa Lockdown!

Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ditemukan bahwa penjaminan pinjaman PT KAI naik hingga Rp4,2 triliun.

Salah satunya yaitu penjaminan pemerintah atas program percepatan penyelenggaraan kereta api ringan/light rail transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

“Adanya pembengkakan biaya yang masih proses penyelesaian. Hal ini mengakibatkan antara lain kewajiban kontijensi pemerintah, nilai penjaminan pemerintah, dan eksposur atas penjaminan pinjaman PT Kereta Api Indonesia (Persero)/PT KAI meningkat sebesar Rp4,2 triliun,” tulis dalam laporan tersebut.

Baca Juga: Jelang Sidang Putusan, Husin Alwi Shihab Mengaku Malu dengan Kelakuan Habib Rizieq: Malu Bener Ane!

Sementara itu, Garuda Indonesia sebelumnya disebutkan merugi hingga Rp35 triliun sepanjang 2020.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah