Ketua BEM UI Disebut Asuhan Cikeas Karena Diundang ke Istana, Demokrat: Daripada Undang Influencer dan Buzzer

- 4 Juli 2021, 09:14 WIB
 Politikus Partai Demokrat, Yan Harahap buka suara terkait Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra yang dipanggil ke istana negara.
Politikus Partai Demokrat, Yan Harahap buka suara terkait Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra yang dipanggil ke istana negara. /Instagram /@yanharahap

 

GALAJABAR – Kritikan ‘The King of Lip Service’ Badan Mahasiswa Eksekutif Universitas Indonesia (BEM UI) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbuntut panjang.

Setelah menobatkan Jokowi dengan julukan tersebut, Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra pun menjadi sorotan berbagai pihak di Indonesia.

Unggahan lampau Leon bahkan dicari dan kembali dipublikasikan di media sosial khususnya Twitter. Salah satu unggahan yang menarik banyak perhatian adalah unggahan Leon pada 25 Juni 2013.

Saat itu Leon diundang ke Istana Negara bertemu dengan Ibu Negara, Ani Yudhoyono di saat masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Kisaki Berhasil Jadi Ketua Divisi di Toman, Sikap Takemichi? Spoiler Tokyo Revengers Episode 14

Oleh karena itu, pegiat media sosial memberikan Leon julukan ‘Asuhan Cikeas’ dan tentu hal ini ramai diperbincangkan.

Menanggapi hal tersebut, Leon menyatakan bahwa tudingan tersebut adalah fitnah dan pertemuan itu terjadi pada tahun 2013 silam.

“Fitnah dengan membuka jejak digital, ada satu orang komisaris BUMN yang kemudian men-screenshot postingan Facebook saya di tahun 2013, ketika saya saat itu pergi ke Istana Negara,” ujarnya dalam keterangan.

Ketua BEM UI ini menjelaskan, saat itu ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Ia berhasil menjadi juara lomba karya tulis dan mendapat kesempatan untuk ke Istana Negara.

Baca Juga: Info Harga Emas Hari Ini Minggu 4 Juli 2021 di Pegadaian, Emas Antam dan UBS Melonjak Naik

“Tahun 2013, saya masih kelas 2 SMP di SMPN 1 Grogol Sukoharjo. Alhamdulillah menang juara 3 di bidang karya tulis dalam lomba penyuluhan sanitasi yang diadakan Satker PPLP Jawa Tengah,” paparnya.

Leon menuturkan, ia memang mengikuti jambore sanitasi nasional di Jakarta yang dikukuhkan oleh Ani di Istana.

“Saya pun mengikuti jambore sanitasi nasional di Jakarta dan dikukuhkan oleh ibu Ani di Istana Negara,” jelasnya.

Terkait tudingan tersebut, politikus Partai Demokrat, Yan Harahap juga turut membuka suara.

Baca Juga: Demokrat Berduka Atas Wafatnya Jane Shalimar, Sempat terpapar Covid-19

Yan Harahap lantas membandingkan tindakan kepala negara saat mengundang seseorang ke dalam Istana.

Dia menilai, saat masa kepemimpinan SBY, banyak anak yang diundang ke Istana Negara untuk diberikan apresiasi dan dorongan semangat.

Seolah menyindir Jokowi, menurutnya lebih bermanfaat mengundang anak berprestasi ketimbang mengundang influencer atau bahkan buzzer ke Istana Negara.

Hal ini ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Kamis, 1 Juli 2021.

“Pak @SBYudhoyono dan alm. Bu Ani sangat menghargai anak2 berprestasi, sering diundang ke Istana utk memberi apresiasi dan dorongan semangat. Lebih bermanfaat mengundang anak berprestasi ke Istana drpd mengundang gerombolan buzzerp, influenza eh influencer atau apalah namanya,” tulisnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah