Sebut Cina Sudah Mengganggu Sejak Dulu, Jansen Sitindaon: Apalagi Virus Ini Berasal dari Cina

- 8 Juli 2021, 14:00 WIB
Cuitan Jansen Sitindaon.
Cuitan Jansen Sitindaon. /



GALAJABAR - Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon belum lama ini menyoroti terkait kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina.

Sebelumnya, ramai diperbincangkan publik terkait kabar soal kedatangan 20 TKA Cina ke Indonesia.

Padahal seperti yang diketahui bahwa saat ini Indonesia tengah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali.

Baca Juga: Putra dan Menantu Terlibat Penyalagunaan Narkoba, Berikut Deretan Aset Kekayaan Keluarga Bakrie yang Fantastis

PPKM Darurat tersebut dilakukan mulai dari 3 hingga 20 Juli 2021.

Kini, sejumlah mal dan pusat perbelanjaan dibatasi. Sementara rumah ibadah ditutup selama PPKM Darurat berlangsung.

Melalui akun Twitter pribadinya @jansen_jsp, politisi Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa TKA Cina, menurutnya di luar konteks persoalan nasionalisme dan lain-lain sudah sangat mengganggu.

Baca Juga: Hati-hati! Dokter Ini Tegaskan Bahwa Ivermectin Bukanlah Obat Covid-19, Melainkan Obat untuk Cacing Parasit!

“Soal TKA Cina. Diluar debat soal nasionalisme dll berita masuknya mereka ini sejak dulu memang sudah mengganggu,” katanya dilansir Galajabar dari akun Twitter @jansen_jsp pada Kamis, 8 Juli 2021.

Lebih lanjut, Jansen Sitindaon mengatakan bahwa bahkan sejak sebelum adanya Covid-19 dan kebijakan pembatasan oleh pemerintah, Cina memang sudah mengganggu.

“Bahkan jauh sebelum ada Covid-19 dan pembatasan,” ujarnya.

Terlebih, diketahui bahwa awal mula wabah Covid-19 juga berasal dari Cina.

“Apalagi virus ini berasal dr Cina,” tuturnya.

Baca Juga: Nia Ramadhani-Ardi Bakrie Ditangkap Karena Narkoba, Warganet: Wajah dan Mata Nia Kusam sama Sayu

Mengetahui Indonesia sampai saat ini masih dilanda pandemi Covid-19, alhasil kini banyak pekerja yang terkena PHK.

Apalagi, kini dipersulit dengan sulitnya mencari pekerjaan maka kini banyak pekerja PHK yang malah mengganggur.

Atas fenomena tersebut, Jansen Sitindaon mengatakan bahwa hal tersebut adalah merupakan soal sensitivitas negara.

“Ini soal senstivitas negara,” pungkasnya. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah