Network
GALAJABAR - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah kewalahan dalam penanganan Covid-19.
Terutama kata Ma'ruf Amin dalam hal menyiapkan fasilitas kesehatan untuk merawat pasien yang terinfeksi Covid-19.
Hal itu tidak terlepas dari lonjakan kasus yang akhir-akhir ini terus meningkat setiap harinya. Dengan demikian ia meminta agar masyarakat disiplin dan mentaati PPKM Darurat.
"Pemerintah sekarang pontang-panting menyiapkan perawatan, sampai banyak sekarang yang pasang tenda Rumah Sakit, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan," ujar Ma'ruf saat pertemuan dengan ulama, tokoh islam dan kepala daerah Senin, 12 Juli 2021 dilansir dari Antara.
Baca Juga: Vokalis Dadali Sampaikan Kabar Duka, Sang Keyboardist, Rixx Tutup Usia
Ma'ruf menyebut bahwa tingkat penularan dan keparahan Covid-19 kini sudah luar biasa. Dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat yang terpapar kemudian meninggal.
Selain itu, banyak juga Rumah Sakit yang tidak lagi mampu menampung karena tingkat keterisian tempat tidur sudah penuh.
"Ini hal yang ingin saya sampaikan kepada para kiai,sekarang rumah sakit sudah tidak menampung, kekurangan oksigen, tenaga kesehatan banyak wafat," paparnya.
Dikatakannya bahwa hingga sampai Juli 2021 kemarin, sebanyak lebih dari seribu (1.000) tenaga kesehatan dinyatakan wafat terpapar Covid-19.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Cetak Rekor Karena Tembus 40.000, Tagar #2021GantiPresiden Bergema: Gak Guna Lanjut!
"Untuk jadi dokter itu tidak mudah, bukan satu tahun atau dua tahun, tapi sekarang banyak (dokter) jadi korban," kata Ma'ruf Amin.
Berkaitan itu, tanggapan datang dari eks Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti merespon keluhan Ma'ruf Amin soal penanganan Covid-19.
Jika sebelumnya sempat mencuat usulan gedung DPR RI disulap untuk dijadikan rumah sakit darurat dalam penanganan Covid-19, Susi Pudjiastuti justru mengungkapkan hal berbeda.
Ia menyarankan agar gedung-gedung pemerintahan dijadikan rumah rawat untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Pebalap Formula 1 McLaren DIrampok Usia Saksikan Laga Final 2020, Arloji Seharga Rp806 Juta Raib
"Inventarisir gedung-gedung milik pemerintah yang bisa dijadikan rumah rawat untuk rakyat yang sedang sakit," usulnya.
Diketahui, beberapa pekan terakhir rumah sakit khususnya di Jawa dan Bali memang dilaporkan alami kesulitan fasilitas.
Keterisian tempat tidur terus meningkat hingga kelangkaan oksigen imbas melonjaknya kasus harian yang terus bertambah.***
