Pesawat RI Dicat Ulang Kuras Anggaran Rp1.4 M, Aktivis Ekonomi: Pemerintah Tidak Punya Sense of Crisis

- 3 Agustus 2021, 18:40 WIB
Alvin Lie mengkritik soal rencana pemerintah merubah warna pesawat kepresidenan RI.
Alvin Lie mengkritik soal rencana pemerintah merubah warna pesawat kepresidenan RI. /Instagram.com/@alvinlie21.

GALAJABAR– Pengecatan ulang pesawat Kepresidenan Republik Indonesia dari semula berwarna biru menjadi merah putih di masa pandemi Covid-19 menuai kritikan.

Pasalnya, biaya untuk mengecat ulang sebuah pesawat setara jenis B737-800 berkisar antara US$ 100 hingga 150 ribu (Rp 1.4 hingga 2.1 miliar).

Pengecatan ini lantas menjadi sorotan pengamat penerbangan, Alvie Lie Ling Piao. Alvin mengaku heran karena di masa pandemi seperti ini, pengecatan tetap dilakukan.

Baca Juga: Kecewa dengan Alur Cerita, Tagar #IkatanCintaTakLagiSama Bergema: Nyesel Nonton Sinetron Ini!

“Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan,” katanya melalui akun Twitter pribadi @alvinlie21 Senin, 2 Agustus 2021.

Dia juga mengungkap harga fantastis dan tak lupa menyebut (mention) akun resmi Kemensetneg RI, Setkab hingga akun Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M @KemensetnegRI @setkabgoid @jokowi,” pungkasnya.

Baca Juga: Ini, 5 Tipe Perselingkuhan yang (Mungkin) Pernah Kamu Lakukan

Dalam cuitannya itu, Alvin juga menyematkan sebuah foto pesawat dengan latar warna merah dan putih. Di sirip belakang tertempel gambar mirip bendera Indonesia merah putih.

Kemudian di bagian atas badan pesawat tertulis jelas tulisan ‘Republik Indonesia’.

Menanggapi hal tersebut, Aktivis Gerakan Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Ferry Koto mengatakan, pengecatan pesawat Kepresiden RI menggambarkan di jajaran pemerintah ada yang tidak punya sense of crisis.

Baca Juga: Buntut Kekisruhan di Internal Pemkab Bandung Barat, DPRD KBB Ajukan Hak Interpelasi Terhadap Plt.Bupati

“Jika kabar ini benar, maka ini bisa menggambarkan di jajaran pemerintah masih ada yg tak punya sense of crisis, seperti perintah Pres @jokowi,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @ferrykoto Selasa, 3 Agustus 2021.

Ferry menyimpulkan masih ada pejabat yang tidak taat kepada presiden.

“Betapa tak taatnya pejaba2 ini ke Presiden,” tegasnya.

Menurutnya, di tengah kesulitan pandemi, mengecat ulan pesawat tidaklah penting.

Baca Juga: Harga Cat Ulang Pesawat Kepresiden Ditaksir Miliaran Rupiah, Gus Umar: Seurgen Inikah Ubah Warna Pesawat?

“Ditengah rakyat didera kesulitan saat pendemi, tak ada urgensinya cat ulang pesawat RI 1,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pada 16 Juli 2021 lalu, Jokowi meminta para menteri harus memiliki sense of crisis di tengah kondisi darurat seperti saat pandemi Covid-19. ***

 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah