Singgung Soal Pesawat Kepresidenan, Ali Syarief: Akhirnya yang Jadi Korban Duit Belanja Hak Rakyat!

- 4 Agustus 2021, 16:30 WIB
Cuitan Ali Syarief.
Cuitan Ali Syarief. /Tangkap layar Twitter @alisyarief

GALAJABAR - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief berikan mengkritik soal penggantian warna pesawat kepresidenan.

Sebelumnya, pihak istana telah mengonfirmasi soal pengecatan ulang pesawat kepresidenan menjadi warna merah putih.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menyebutkan bahwa rencana pengecatan pesawat kepresidenan sudah sejak tahun 2019.

Baca Juga: Benny K Harman: Misteri Rp 2 Triliun Akidi Tio Peringatan Keras untuk Pemimpin Agar Berhenti Bohong ke Rakyat!

"Benar, pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau pesawat BBJ 2 telah dilakukan ulang. Sudah direncakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020," ujarnya.

Heru juga menjelaskan alasan pesawat kepresidenan di cat ulang karena pesawat tersebut sudah seharusnya melakukan perawatan rutin.

Diketahui, warna pesawat kepresidenan yang awalnya berwarna biru langit kemudian berubah warna menjadi merah putih menimbulkan kontroversi.

Baca Juga: Pengecatan Pesawat, Demokrat: Rezim Ini Bermental Pemboros! Rakyat Lebih Membutuhkan

Hal itu dihubung-hubungkan dengan warna yang identik dengan salah satu partai politik.

Pengecatan ulang ini kemudian mendapat sorotan dari publik termasuk akademisi Ali Syarief.

Ali mengatakan perubahan warna pesawat kepresidenan merugikan rakyat sehingga rakyat lagi lah yang menjadi korbannya.

Baca Juga: Bela Pemerintah, Teddy Gusnaidi Sebut Semua Orang yang Kritik Pengecatan Pesawat Sakit Jiwa

Hal itu disampaikan Ali melalui cuitan di akun Twitternya @alisyarief pada Rabu, 4 Agustus 2021.

"Dendam dan Kebencian soal warna PARPOL, Biru VS Merah, akhirnya yg jadi korban 'duit belanja hak rakyat', dibelanjakan untuk ganti baju Pesawat," cuit Ali dikutip Galajabar, Rabu, 4 Agustus 2021.

Ali juga menyinggung soal warna partai yang identik dengan warna pesawat kepresidenan itu.

"Seragam Negara diganti dengan atribut Warna Partai. Kelihatan "sangat kenak-kanakan"," sambungnya.

Baca Juga: Sebut PPKM Diperpanjang Sedikit Demi Sedikit, Kemal Palevi: Cicil Terus, Sampai Akhir Tahun

"Tetap yg jadi korban adalah Rakyat berisiko," tutupnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah