Network
GALAJABAR – Politisi Partai Demokrat, Cak Nawa turut mengomentari soal klaim pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.
Lantas, Cak Nawa pun menyinggung soal besaran Bantuan Sosial Tunai (BST) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat.
Menurutnya, apabila ekonomi sudah tumbuh sebesar 7 persen, maka pemerintah harus meningkatkan nominal BST dari Rp300 ribu menjadi Rp600 ribu.
Baca Juga: Keras! Soleh Solihun Kritik Billboard Para Politisi: Melihatnya Semakin Tak Percaya Sama Kinerja Mereka
“Jika ekonomi sudah tumbuh 7 persen, maka BST harus di kembalikan seperti semula, 600 ribu bukan 300 ribu,” cuitnya, seperti dilansir Galamedia, Jumat, 6 Agustus 2021.
Sementara itu, Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen itu bukanlah prestasi besar bagi pemerintah.
Menurutnya, angka tersebut hanya dipengaruhi oleh efek low base yang dimana angka 7 persen itu diperoleh atas dasar data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020.
Baca Juga: 4 Kota Terkotor di Indonesia Tahun 2021, Jakarta Tidak Termasuk, Nomor Satu Kota Mana Ya?
Marwan Cik Asan menilai data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 sebagai data terendah di tahun 2020.
Di samping itu, Marwan Cik Asan juga menganggap angka 7 persen itu akan memberikan efek positif bagi tingkat kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, angka 7 persen itu berbanding terbalik dengan angka kemiskinan dan pengangguran di Tanah Air.
Maka dari itu, Marwan Cik Asan menegaskan bahwa angka 7 persen itu bersifat semu dan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat yang sebenarnya.
Baca Juga: Kabar Gembira: Peringati HUT RI, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Iistrik
“Artinya, pertumbuhan ekonomi 7 persen itu semu dan tidak mencerminkan keadaan masyarakat yang sesungguhnya,” kata Marwan Cik Asan melalui keterangan tertulis, seperti dikutip galajabar, Jumat, 6 Agustus 2021. ***
