Jurusan Kuliah 7 Presiden Republik Indonesia, B.J. Habibie Paling Banyak Gelar?

- 12 Agustus 2021, 15:30 WIB
Warga mengamati foto tujuh Presiden Republik Indonesia.
Warga mengamati foto tujuh Presiden Republik Indonesia. /ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA



GALAJABAR – Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki total tujuh presiden. Mereka adalah Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jokowi.

Namun apakah Anda tahu, jurusan apa saja yang diambil oleh para presiden yang pernah memimpin Indonesia?

Dikutip melalui Youtube Republika Mahasiswa, inilah jurusan kuliah seluruh Presiden di Indonesia!

Baca Juga: Bagikan Sembako, Ace Hasan Pesan Agar Masyarakat Tetap Taati Protokol Kesehatan

1. Ir. Soekarno
Soekarno atau Bapak Proklamator Indonesia adalah orang pertama yang memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Soekarno mengenyam SMA-nya di SMA HBS (Hogere Burgerschool) Surabaya pada 10 Juni 1921. Saat sekolah, Soekarno mendapatkan banyak bimbingan dari Guru Bangsa Tjokroaminoto.
Setelah tamat jenjang SMA, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Technische Hoogeschool Bandoeng (sekarang ITB). Ia mengambil jurusan tata bangunan air, namun lebih tertarik ke dunia arsitek. Ia lulus pada 25 Mei 1926 dan wisuda pada 3 Juli 1926.

Baca Juga: Kasus Dugaan Suap RUS Kasih Bunda, Wali Kota Cimahi Nonaktif Ajay M Priatna Dituntut 7 Tahun Penjara

2. Soeharto
Soeharto menjabat sebagai presiden hampir 32 tahun lamanya di Indonesia. Soeharto dikenal sebagai Bapak Pembangunan karena beberapa visi-misinya untuk pembangunan percepatan Indonesia pada masa itu. Tahun 1942, beliau melihat pengumuman penerimaan anggota  Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL) atau tentara kerajaan Belanda. Sayangnya, beliau hanya sempat bertugas selama tujuh hari dengan pangkat Sersan karena kala itu Belanda telah menyerah pada Jepang.


3. B.J. Habibie
B.J. Habibie alias Eyang Habibie atau Bapak Teknologi Indonesia adalah presiden yang terkenal cerdas.  Dia memilih Teknik Mesin di Fakultas Teknik ITB untuk jurusan kuliah S1 (1954). Tahun 1955-1965, beliau melanjutkan pendidikan Aeronautika dan Astronautika (Teknik Penerbangan) dengan memilih spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen (RWTF) Aachen, Jerman Barat. Habibie menerima gelar Diploma Ingenieur pada 1960, serta Doktor Ingenieur pada 1965 dengan predikat terbaik yaitu Summa CumLaude. BJ Habibie juga tercatat sebagai orang yang berkontribusi besar dalam dunia penerbangan dunia.


4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Gus Dur dikenal sebagai Bapak Pruralisme. Jenjang SMA, Gus Dur menghabiskannya di Pesantren Tebuireung. Beliau menerima beasiswa dari Kementerian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir dengan mengambil jurusan Studi Islam pada tahun 1963. Beliau juga mengambil jurusan sastra Arab di Universitas Bagdad Irak.

Baca Juga: 6 Negara dengan Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Juga Termasuk Lho!

5. Megawati
Megawati merupakan presiden perempuan pertama di Indonesia. Mega berkuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung. Namun, masa studinya hanya berlangsung selama setahun dari 1965-1967, akibat kondisi politik yang tidak kondusif saat itu. Saat situasi mulai membaik, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Namun, Megawati tak menamatkan kuliahnya karena pada tahun 1970 sang ayah, Presiden Soekarno meninggal dunia.


6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Selain Soeharto, SBY juga merupakan presiden yang berasal dari lulusan militer. SBY menempuh pendidikannya di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) pada tahun 1973.  Ia juga melanjutkan lagi studinya di American Language Course di Texas, Amerika Serikat. Di Amerika, SBY juga belajar di Airbone and Ranger Course, Fort Benning dan Infantry Officer Advanced Course sejak 1982 hingga 1983. Bahkan, beliau juga pernah mengambil kursus senjata antitank di Belgia dan Jerman pada 1984.

Baca Juga: 6 Negara dengan Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Juga Termasuk Lho!


7. Jokowi
Jokowi melanjutkan kuliahnya di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. Beliau pun berhasil meraih gelar sarjana ilmu kehutanan pada tahun 1985 setelah menyusun skripsi dengan judul ‘Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta’. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Youtube Republika Mahasiswa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x