Larangan Kibar Bendera RI di PIK, Rocky Gerung: Bukti Jokowi Masih Hidupkan Isu SARA, SBY Enggak Ada Tuh!

- 18 Agustus 2021, 17:46 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /YouTube Rocky Gerung Official/

GALAJABAR– Pengamat politik, Rocky Gerung menyoroti adanya larangan pengibaran bendera Indonesia di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Rocky Gerung menyebut, hal tersebut memiliki korelasi yang kuat dengan tragedi di tahun 1998.

“Sepertinya ada trauma dengan tragedi tahun 98, itu menandakan masih ada ketegangan sosial,” ujar Rocky Gerung melalui kanal YouTube pribadinya, seperti dikutip galajabar, Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 18 Agustus 2021: Dendam Fajar Terkalahkan oleh Kebaikan Dewa pada Dirinya

Akibatnya, lanjut Rocky Gerung, aparat langsung melarang adanya pengibaran bendera Indonesia di PIK.

“Akibatnya sejumlah aparat melarang pemasangan bendera Indonesia di PIK,” ungkap Rocky Gerung.

Di samping itu, Rocky Gerung juga menyampaikan bahwa fenomena larangan pengibaran bendera Indonesia tersebut sebagai bukti kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menghidupkan isu SARA.

Baca Juga: Rayakan HUT Ke-76 RI, Keluarga Anang Hermansyah Kompak Berpakaian Seragam SD, Netizen: Kocak Banget!

Lantas, ia pun turut membandingkan pemerintahan Presiden Jokowi dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, fenomena larangan pengibaran bendera Indonesia tersebut belum pernah terjadi di era pemerintahan SBY.

“Bukti Jokowi masih hidupkan isu SARA, zaman SBY enggak ada tuh,” terangnya.

Rocky Gerung menilai negara terkesan seperti ingin memanjakan sebagian kecil masyarakat etnis Tionghoa.

Baca Juga: Tragedi Kemanusian, Korban Gempa Bumi di Haiti Mencapai 1.941 orang

“Negara terkesan terlalu memanjakan sebagian kecil masyarakat China,” kata Rocky Gerung.

“Tidak semua masyarakat China memiliki kehidupan yang eksklusif, yang eksklusif yang dimanjakan negara,” sambungnya.

Menurutnya, hal tersebut telah menunjukkan sikap kurang ajar negara kepada masyarakat etnis Tionghoa.

“Negara ini kurang ajar! Sambil memelihara ketegangan, dia memeras etnis China yang eksklusif,” pungkasnya.

Baca Juga: Jokowi Ucapkan Terima Kasih Kepada Rakyat yang Telah Mengkritik Pemerintah, BEM UI: Abis Itu Diburu Polisi!

Sebelumnya, jagat media sosial telah dihebohkan dengan keberadaan video sejumlah aparat kepolisian yang melarang ormas untuk mengibarkan bendera Indonesia di PIK, Selasa, 17 Agustus 2021. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x